Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Truk ODOL Akan Dipotong | Jualan Mobil Listrik Tesla di Indonesia

Kompas.com - 15/02/2020, 07:02 WIB
Aditya Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan semakin serius menindak truk yang berlebihan muatan overdimension dan overload (ODOL). Jika ditemukan, maka kendaraan itu akan dipotong karena membahayakan.

Selain itu, akibat bebas BBNKB penjualan mobil listrik Tesla di DKI Jakarta diklaim semakin laris.

Seperti apa selengkapnya, berikut ini lima berita terpopuler di kanal otomotif pada Jumat 14 Februari 2020:

1. Jurus Kemenhub Berantas ODOL, Truk Akan Dipotong

Kemenub mulai lakukan normalisasi truk yang kelebihan dimensi dengan cara dipotongKOMPAS.com/Ruly Kemenub mulai lakukan normalisasi truk yang kelebihan dimensi dengan cara dipotong

Maraknya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan overdimension dan overload (ODOL) membuat Kementerian Perhubungan ( Kemenhub) serius untuk menjalankan program pemberantasan atau Zero ODOL pada 2020 yang dimulai dari jalan tol.

Namun, program tersebut sedikit terganjal karena adanya permintaan dari Menteri Perindustrian (Menperin) Agung Gumiwang untuk menunda hingga 2022 atau 2025.

Singkat cerita, akhirnya terjadi kesepakatan untuk menunda hingga 2022 dengan pengecualian bagi lima industri pengangkut komoditas.

Baca juga: Jurus Kemenhub Berantas ODOL, Truk Akan Dipotong

2. Akibat Truk ODOL, Negara Rugi hingga Rp 43 Triliun

Razia ODOL di Jagorawi Razia ODOL di Jagorawi

Tarik ulur penerapan kebijakan Zero ODOL (Over Dimension Over Load) antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), akhirnya telah mencapai titik temu.

Kedua belah pihak bersepakat aturan diberlakukan secara penuh pada 2022. Jadi, nanti tidak ada lagi truk yang kelebihan muatan.

Namun sampai waktu yang ditentukan, Kemenhub hanya mengizinkan truk ODOL pengangkut komoditas tertentu yang boleh masuk tol.

Baca juga: Akibat Truk ODOL, Negara Rugi hingga Rp 43 Triliun

3. Jangan Baper, Klakson dan Lampu Dim Merupakan Cara Komunikasi di Jalan

Ilustrasi lampu kendaraanSHUTTERSTOCK Ilustrasi lampu kendaraan

Mengemudi di jalan raya tentu akan bertemu, beriringan, atau berpapasan dengan kendaraan lain. Ada kalanya ketika kita mendapatkan isyarat berupa klakson, lampu dim, atau sein dari kendaraan lain di jalan, jadi baiknya jangan baper (bawa perasaan).

Ada saatnya ketika sedang mengemudi, ada kendaraan lain yang ingin masuk ke jalur ataupun menyeberang. Lewat isyarat tersebut komunikasi antar pengguna jalan dilakukan.

Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre (RDC), mengatakan, ada dua cara untuk memberikan isyarat kepada pengguna jalan lain, yaitu menggunakan lampu jauh (dim/high beam) dan klakson.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau