Jakarta, KOMPAS.com - Selain desainnya yang tergolong sporti dan cukup eksotis, Toyota Supra generasi 4 dikenal punya performa yang mumpuni.
Bahkan hingga saat ini mesin 2JZ-GTE yang bersemayam di balik kap mesin Supra terdahulu masih populer dan diburu penggila kecepatan.
Baca juga: Mau Beli Yaris, Jazz, dan Baleno, Diskonnya sampai Rp 30 Juta
Tenaga yang besar dan kemudahan untuk dimodifikasi jadi alasan para modifikator menggunakan mesin tersebut.
Lantas bagaimana Toyota menjawab tantangan para penggila kecepatan lewat kehadiran Supra generasi keempat?
Adopsi
Era kolaborasi antar produsen yang sedang tren saat ini membuat Toyota menyerahkan urusan jantung pacu Supra kepada BMW.
Padahal mesin Supra generasi keempat (2JZ-GTE) merupakan produksi Toyota Motor Corporation, yang sebelumnya merupakan jantung pacu Toyota Aristo V keluaran 1991.
Nah kali ini saat kap mesin Supra 2019 dibuka, Anda akan menemukan logo BMW pada beberapa lokasi di kompartemen mesin.
Karakter mesin yang digunakan hampir mirip, yaitu 6 silinder segaris dengan kapasitas mesin 3.0cc langkap dengan tambahan turbocharger.
Mesin BMW B58B30 yang digendong Supra kali ini memiliki daya lebih besar 9 tk dibanding generasi pendahulunya yaitu 335 tk.
Daya tersebut disalurkan lewat transmisi otomatis model sekuensial 8 percepatan produk ZF. Kali ini Toyota tidak menjual Supra dengan varian transmisi manual.
Kendati demikian jika pengemudi mau merasakan sensasi transmisi manual, tuas transmisi tinggal diarahkan ke menu manual. Untuk menu yang satu ini percepatan yang bisa Anda nikmati hanya hingga gigi 5 saja.
Lalu, seberapa galak mesin Supra berdaya 335 tk ini?
Cukup menyenangkan melakukan akselerasi Supra generasi kelima ini, apalagi menggunakan mode pengendalian Sport.
Toyota mengklaim 0-100 kpj bisa ditempuh dalam waktu 4,1 detik. Efek G-Force atau entakan saat akselerasi cukup memacu adrenalin dan mengempaskan tubuh bersandar lebih erat pada jok.