Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan 6 Hal Ini saat Mudik Nataru Pakai Sepeda Motor

Kompas.com - 25/12/2019, 06:42 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor masih menjadi kendaraan yang banyak digunakan saat pulang kampung atau mudik. Momen libur Natal dan Tahun Baru 2020 banyak juga pemudik yang memilih menggunakan roda dua, meski secara jumlah tidak terlalu besar seperti Idul Fitri.

Akan tetapi, saat menggunakan motor untuk perjalanan jauh sebaiknya juga melakukan persiapan khusus. Selain kondisi motor yang prima, kondisi fisik juga harus dipersiapkan.

Jangan sampai saat melakukan perjalanan jauh, kondisi fisik tidak prima dan tetap dipaksakan berkendara. Kondisi ini akan sangat berbahaya, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi pengguna jalan yang lainnya.

Bagi anda yang ingin melakukan perjalanan jauh menggunakan sepeda motor, berikut ada 6 hal yang perlu anda perhatikan.

 

Kendaraan pemudik dengan sepeda motor melintas pada puncak arus balik di jalan nasional Medan-Aceh kawasan Lhokseumawe, Aceh, Minggu (9/6/2019). Puncak arus balik Lebaran 2019 Aceh terjadi pada H+5 menyusul volume kendaraan yang melintas didominasi pemudik.ANTARA FOTO/RAHMAD Kendaraan pemudik dengan sepeda motor melintas pada puncak arus balik di jalan nasional Medan-Aceh kawasan Lhokseumawe, Aceh, Minggu (9/6/2019). Puncak arus balik Lebaran 2019 Aceh terjadi pada H+5 menyusul volume kendaraan yang melintas didominasi pemudik.

Gunakan Motor yang Sesuai untuk Perjalanan Jauh

Saat ini banyak model sepeda motor yang beredar di pasaran. Mulai motor manual sampai dengan motor matik.

Instruktur senior di Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana menyampaikan, untuk perjalanan jauh sebaiknya menggunakan motor manual dan bukan matik.

“Selama ini memang banyak motor matic, tetapi motor itu tidak disarankan untuk perjalanan jauh. Hal ini karena motor itu diperuntukkan di perkotaan,” ungkapnya saat dihubungi KOMPAS.com, Selasa (24/12/2019).

Selain itu, menurut Sony, motor matic juga tidak memiliki ketahanan layaknya motor manual. Salah satunya adalah bagian penggerak roda.

Baca juga: Mudik Sepeda Motor, Mengapa Tidak Dianjurkan?

“Kalau matic kan menggunakan belt itu kurang kuat kalau dibandingkan rantai. Dan posisinya juga tidak terlihat. Selain itu kinerja untuk pengereman juga lebih berat karena tidak ada engine brake,” tuturnya.

 

Motor angkut barangFoto: Atmosferku Motor angkut barang

Perhatikan Barang Bawaan

Biasanya para pemudik yang menggunakan sepeda motor sedikit memodifikasi kendaraannya. Seperti menambahkan sidebox, atau lebih parah menambahkan kayu di bagian belakang kendaraan.

Tujuannya adalah agar lebih bisa membawa banyak barang. Padahal, menurut Sony hal itu justru bisa berbahaya.

“Bawa barang yang sesuai dengan kemampuan. Jangan melebihi roda belakang, kalau samping jangan melebihi lebar setang,” terang Sony.

Selain itu, lanjutnya, barang bawaan juga jangan sampai melebihi tinggi bahu. Tidak diletakkan di panggul atau membawa barang yang sudah di luar reference pointnya.

Baca juga: Alternatif Aman Jalur Mudik Sepeda Motor Hindari Jomin

“Misalkan membawa barang melebihi lebar stang, patokan dalam menyalip kendaraan lain adalah lebar stang. Kalau membawa barang melebihi lebar stang kemungkinan besar bisa menyangkut,” ujarnya.

Pengendara motor menggunakan masker saat mengendarai kendaraannya melintasi jalanan kota New Delhi, India.AP Pengendara motor menggunakan masker saat mengendarai kendaraannya melintasi jalanan kota New Delhi, India.

 

Menggunakan Alat Keselamatan Diri

Banyak perlengkapan yang harus dipakai oleh seorang pengendara sepeda motor saat hendak melakukan perjalanan jauh. Seperti sarung tangan, jaket, helm, body protector dan juga perlengkapan keselamatan lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com