Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Listrik Nissan Manfaatkan Charging Station Punya Mitsubishi

Kompas.com - 07/12/2019, 17:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Mulai 2020 mendatang, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) telah berencana untuk meluncurkan mobil listrik, Nissan Leaf. Meski begitu, Nissan belum berencana membuat charging station, terutama di Jakarta.

Presiden Direktur NMI Isao Sekiguchi, mengatakan, perusahaan akan menambahkan charging station sesuai dengan perkembangan mobil listrik di masa mendatang.

“Tentu kami harus punya charging station di dealer, dan akan ada lagi di beberapa pusat perbelanjaan. Tapi mungkin tantangannya adalah bagaimana agar kami bisa mengembangkan ke kota lainnya,” ujarnya kepada wartawan di Balikpapan (5/12/2019).

Baca juga: Nissan Sebut Charging Station Mobil Listrik Tidak Perlu Besar

Mobil listrik Nissan Leaf di Karawang, Jawa Barat. Mobil listrik Nissan Leaf di Karawang, Jawa Barat.

“Misalnya dari Jakarta ke Bandung sekitar 260 Km, artinya kita bisa ke sana dengan satu kali pengisian sampai penuh. Tapi kita butuh charging station di Bandung, agar bisa kembali ke Jakarta,” kata Sekiguchi.

Walaupun belum memiliki fasilitas pengecasan, Sekiguchi mengatakan, mobil listrik Nissan dapat memanfaatkan charging station punya Mitsubishi.

Seperti diketahui, saat ini saudara satu aliansi Nissan itu telah memiliki belasan quick charger di Jakarta. Fasilitas charging station itu menggunakan dua soket, yaitu soket tipe 1 (untuk tegangan listrik AC) dan Chademo (untuk tegangan listrik DC).

Baca juga: Nissan Janji Harga Mobil Listrik Leaf Murah Dibanding Rival

 BPPT Mulai Inovasi Charging Stationstanly BPPT Mulai Inovasi Charging Station

“Bagusnya kami sama-sama menggunakan soket charger yang serupa. Soket mobil Jepang, begitu juga mobil EV punya standar yang sama,” ucapnya.

Sekiguchi menjelaskan, ada tiga tipe soket isi ulang. Chademo adalah soket yang paling cepat untuk isi ulang, pemilik mobil listrik hanya butuh waktu sekitar 15 sampai 30 menit untuk mengisi daya sampai penuh.

“Tapi charger jenis itu memang lebih mahal. Kami akan melakukannya step by step, paling tidak harus membuat konsumen paham dulu, seperti itu rencana kami” ujar Sekiguchi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau