Xpander Kena Recall di Vietnam, Ini Reaksi Mitsubishi Indonesia

TAMBOLAKA, Kompas.com - Mitsubishi Vietnam mengumumkan penarikan kembali untuk perbaikan (recall) buat model Xpander yang dipasarkan di sana. Total unit yang ditarik dari peredaran mencapai 14.051 unit.

Disitat e.vnexpress.net, Kamis (3/10/2019), terjadi malfungsi dari sistem pompa bahan bakar, dimana baling-baling dengan bahan plastik jadi mengembang, hingga menggentikan pompa dan mesin tidak bisa dihidupkan.

Belasan ribu Xpander yang kena recall ini adalah buatan Mitsubishi Indonesia yang diproduksi di pabrik Mitsubishi Motors di Cikarang, Jawa Barat, Indonesia antara 14 Agustus 2018 hingga 26 Agustus 2019.

Baca juga: Mitsubishi Akui Suspensi Xpander Mudah Beruap

Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Naoya Nakamura menyatakan sudah mendengar kabar recall di Vietnam ini. Namun, Mitsubishi Indonesia memilih untuk menunggu hasil akhir investigasi Mitsubishi Vietnam terkait masalah tersebut.

Dok. MMKSI Mitsubishi Motors Phillipines Corporation (MMPC) resmi mengumumkan kedatangan Xpander di Bauan International Port, Inc, Batangas, Filipina, Selasa (22/5/2018).

"Kasus recall yang terjadi di Vietnam belum bisa diambil kesimpulan. Ada masalah pada fuel pump, tapi kita tidak bisa menyebutkan bahwa kualitas bahan bakar di sana kurang bagus. Kami lebih menunggu hasil investigasi," jelas Nakamura saat ditemui di Sumba, Nusa Tenggara Timur.

Xpander di Indonesia?

Kompas.com/Setyo Adi Ekspedisi Jejak Pendaki Semeru juga menjadi ajang pembuktian Xpander sebagai low MPV tangguh

Nakamura melanjutkan, Xpander di Indonesia masih belum menemukan kasus serupa seperti di Vietnam. Hanya saja, Mitsubishi Indonesia menegaskan pihaknya siap menerima laporan atau keluhan dari konsumen terkait masalah Xpander.

Baca juga: Xpander Diajak Nanjak ke Gunung Semeru? Bisa...

"Sepertinya Xpander di Indonesia masih aman, tapi kami menunggu bila ada keluhan yang sama dari konsumen dan tentunya akan kami akan mengambil langkah lebih lanjut," jelas Nakamura.