JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan berdampak pada lalu lintas. Sebab, visibilitas jadi terganggu karena jarak pandang yang terbatas akibat kabut asap yang tebal.
Kabut asap ini menjadi musuh utama dari kendaraan-kendaraan yang dibekali lampu LED. Sebab, kebanyakan sinar dari lampu LED berwarna putih.
Baca juga: Berkendara Lewat Kabut Asap, Jaga Jarak Pandang dan Jangan Nyalakan Hazzard
Untuk yang tetap memaksa ingin berkendara, ada baiknya untuk hindari pemakaian lampu berwarna putih.
"Salah satu kelemahan LED memang tidak begitu baik saat dihadapi jalan berkabut atau hujan. Pancaran sinar cenderung kalah dengan lingkungan sekitarnya," kata Iwan Abdurahman, Technical Service Division PT Toyota Astra Motor (TAM), kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Yomin Sugianto, punggawa Yoong Motor, juga mengatakan, sebaiknya menggunakan lampu halogen atau bohlam berwarna kuning.
Baca juga: Berkendara Motor di Kabut Asap, Pakai Sein dan Riding Gear Terang
"Kalau pakai yang warna putih, nanti malah akan memantul. Cahayanya tidak bisa tembus," ujar pria yang akrab disapa Koh Yoong tersebut.
Intensitas cahaya berwarna putih pada lampu LED dengan Kelvin tinggi memang kencang saat cuaca cerah. Namun, tidak maksimal atau bahkan kalah saat berhadapan dengan kabut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.