Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fuso Bicara Cara Mengakali Penggunaan Biodiesel

Kompas.com - 15/08/2019, 07:55 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Agen Pemegang Merek Mitsubishi Fuso di Indonesia mengaku sedang terus melakukan pengujian bahan bakar biodiesel 30 persen atau B30. Hal ini dilakukan seiring dengan inisiasi pemerintah dalam program pengurangan ketergantungan pada fosil fuel.

Saat ini KTB belum menerima laporan tentang Colt Diesel yang dilakukan pengujian B30. Namun disebut tak menutup kemungkinan akan ada penyesuaian kembali karena penggunaan biodiesel makin banyak.

"Sebagai contoh, supaya kendaraan bisa cocok untuk menggunakan B20 kami melakukan penyesuaian di bagian fuel filter, kami tambah filter-nya. Sebab kalau tidak durasi pergantian komponen tersebut akan sangat cepat," kata Duljatmono, Direktur Pemasaran dan Penjualan KTB kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Menggunakan bahan bakar berjenis B20, lanjut dia, membuat tangki bensin cepat kotor dan timbul penumpukkan. Karena sifat alamiah dari bio adalah menjadi gel.

Baca juga: Meremajakan Mobil Diesel dengan B50, Seberapa Tepat?

"Saat ini laporan penggunaan B30 belum diterima, jadi saya belum bisa berkomentar banyak. Terlebih untuk B50 yang belum dilakukan pengujian. Tetapi kami pasti akan dukung inisiasi pemerintah," ujar Duljatmono.

B30 merupakan bahan bakar diesel jenis baru yang isinya kombinasi antara 70 persen solar dan 30 persen biodiesel. Sebelumnya pemerintah sudah mewajibkan B20 atau 80 persen solar dan 20 persen biodiesel yang terbuat dari minyak kelapa sawit.

Aturan tentang B20 tertuang dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 41 Tahun 2018 yang diundangkan dan berlaku pada 24 Agustus 2018.

"Pengujian B30 dilakukan untuk melihat efeknya terhadap performa kendaraan seperti apa. Saat ini mobil sedang dibawa jalan hingga September atau Oktober akan keluar hasilnya. Uji jalan kira-kira sejauh 40.000 kilometer," kata Duljatmono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau