Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Benar Pasang Busi Motor, Jangan Sampai Slek

Kompas.com - 13/05/2019, 16:02 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Busi merupakan komponen yang termasuk sering diganti di sepeda motor. Karena itu penggantian busi kerap disepelekan. Padahal busi punya tugas yang krusial, sehingga proses buka-pasangnya harus diperhatikan.

Tak jarang ditemui saat mau kembali memasang busi, mekanik atau pengendara motor langsung memasangnya memakai kunci busi. Langkah itu kurang tepat, apalagi mencopot busi ketika mesin dalam keadaan panas.

"Pembukaan busi sebaiknya dilakukan pada saat mesin dingin. Pada saat awal pemasangan gunakan tangan terlebih dahulu. Apabila dirasa sudah dalam posisi yang benar, dapat dilanjutkan dengan menggunakan kunci busi," kata Venus Adha, Head Training Center Wahana, Main Dealer motor Honda Jakarta-Tangerang kepada Kompas.com.

Baca juga: Rawat Busi Motor, Jangan Pakai Amplas dan Sikat Kawat

Yoga, mekanik bengkel servis umum di bilangan Rempoa, Tangerang Selatan menambahkan, kerap terjadi busi langsung dipasang menggunakan kunci busi padahal posisinya tidak tepat, sehingga busi justru mengikis alur baut yang terdapat di silinder head.

"Busi kan ada alurnya buat baut, nah kalau masangnya gak tepat dia bikin longgar lubang di silinder head. Biasanya di skutik, karena rada sulit jangkaunya. Pertama-tama mungkin tidak apa-apa, tapi kalau sudah berulang-ulang, lubang baut di silinder head-nya rusak atau slek. Kalau sudah rusak, saat motor dipakai lama, mesin panas, businya bisa mencelat dari lubangnya," katanya.

Baca juga: Efek Domino Kerugian Tak Mengganti Busi Secara Berkala

Yoga mengatakan, mengencangkan busi juga tidak perlu sampai terlalu kencang. Hal itu justru dapat merusak lubang baut. Sebab jika terlalu kencang malah membuat lubang makin lama semakin dalam.

"Ada yang ngencengin pakai kunci berkali-kali, itu sebetulnya gak perlu. Misalkan pakai tangan sudah klop nih, putar saja kencang sekali gak perlu berkali-kali. Tapi jangan kendor juga," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau