JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah pemerintah dalam memanfaatkan energi terbarukan melalui program biodiesel sudah disiapkan produsen dengan baik. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengungkapkan kesiapan untuk penerapan bahan bakar sesuai program pemerintah.
“Dari B7, B10, B20, bisa. Termasuk nantinya B100. Tapi sekarang B20 dulu karena semua model harus compatible,” ucap Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono, saat ditemui Selasa (19/3/2019) lalu.
Warih mengungkapkan apapun jenis bahan bakarnya, yang terpenting adalah memiliki reability dan durability yang baik. Untuk itu perihal bahan bakar, ada beberapa komponen yang harus disesuaikan pada mesin supaya tidak mengurangi performa mesin yang ada.
Toyota sendiri berpengalaman dalam memproduksi mesin untuk bahan bakar etanol 100 yang diekspor ke Amerika Selatan. Nantinya bila ada keinginan pemerintah untuk melengkapi dengan mesin etanol, Warih mengungkapkan mereka siap memproduksi.
Baca juga: Syarat Mesin Diesel Toyota Aman Tenggak B20
“Tapi sekarang kita sedang perjuangkan dengan biodiesel. Terdekat sedang disiapkan B30. Dan ini kita tunggu studi bersama pemerintah. Masih studi,” ucap Warih.
Lantas antara etanol dan biodiesel, manakah yang pas untuk Indonesia? Warih menjelaskan jika hal tersebut lebih ke arah harga bahan bakar. Jika harga yang ditawarkan tidak pas, tentu tidak akan populer menjadi pilihan konsumen.
“Semua stake holder memikirkan itu. Bagaimana konsumen nanti menerima energi baru. Sekarang B20 sudah, berikutnya bagaimana. Produk yang ada semua harus ready, dari Toyota juga,” ucap Warih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.