JAKARTA, KOMPAS.com - Informasi mengenai rencana Renault memproduksi mobil secara completely knock-down (CKD) sudah terdengar sejak akhir 2018. Ketika itu Kementerian Perindustrian memastikan pada 2019 akan ada dua merek Eropa yang merakit mobil di Tanah Air.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Pertahanan Kemenperin Putu Juli Ardika, kedua merek asal Eropa itu (Renault dan Volkswagen) akan melakukan perakitan di Indonesia menggunakan fasilitas yang sudah ada.
Chief Operating Officer (COO) PT Maxindo Renault Indonesia Davy J Tuilan membenarkan kabar itu. Menurut dia, dipastikan tahun ini akan mulai melakukan CKD, namun belum bisa diinformasikan tentang tempatnya.
"Potensinya cukup besar, kami bisa memanfaatkan fasilitas general assembler yang di Sunter, Jakarta Utara, atau aliansi antara Nissan, Mitsubishi, dan Renault," ujar Davy ketika berkunjung ke Kompas.com, Selasa (26/2/2019).
Baca juga: Renault Pastikan Ikut Pameran Otomotif di Indonesia
Model Renault yang akan di CKD di Tanah Air juga masih dirahasiakan. Secara potensi, kemungkinan besar antara MPV 7-penumpang atau city car Kwid, karena melalui agen pemegang merek (APM) baru, akan lebih agresif di pasar otomotif nasional.
"Akan kita informasikan lagi nanti, seperti tempatnya di mana dan juga modelnya apa saja," kata dia.
Jika tidak menggunakan fasilitas milik Mitsubishi atau Nissan, Renault juga bisa memanfaatkan tempat perakitan di Sunter, mengingat APM barunya ini berada di bawah naungan Maxindo yang juga menjadi distributor merek Mini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.