Gandeng Maxindo, Renault Coba Lebih Agresif

JAKARTA, KOMPAS.com - Renault Asia Pacific akhirnya mengumumkan penunjukan Nusantara Maxindo Group sebagai mitra barunya di Tanah Air, Senin (21/1/2019). Secara resmi, kini penjualan mobil asal Perancis tersebut sepenuhnya dipegang oleh PT Maxindo Renault Indonesia setelah cerai dengan Indomobil Group.

CEO Maxindo Renault Indonesia Andrew Limbert, mengatakan pihaknya akan sepenuhnya memiliki hak dalam mengimpor, memasarkan, mendistribusikan, dan mengelola produk serta layanan purna jual di Indonesia.

"Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Renault Asia Pacific untuk menunjuk kami menjadi rekan baru. Kami akan efektif mulai mengembangkan Renault pada 24 Februari 2019, jadi hari ini belum," kata Andrew dalam seremoni di Jakarta, Senin (21/1/2019).

Baca juga: COO Renault Indonesia Masih Bungkam Soal Peralihan Pemegang Merek

Menurut Andrew, pihak Nusantara sangat bersemangat untuk mengembangkan bisnis Renault di Indonesia. Mereka yakin secara penjualan dan populasi produk akan bertambah seiring dengan penerapan strategi baru.

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Pengunjung melihat Renault Kwid saat acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, Banten, Sabtu (19/8/2017). Menjelang penutupan GIIAS stan Chevrolet memberikan potongan harga hingga dua juta rupiah.

Mengawali langkah di tahun 2019, dalam waktu dekat Maxindo Renault Indonesia juga akan meresmikan dealer Eksklusif di Jakarta dan Tangerang. Hal ini dilakukan untuk memberikan layanan penjualan dan purna jual kepada konsumen.

COO Maxindo Renault Indonesia Davy J Tuilan, mengatakan bila pihaknya akan menerapkan strategi pasar yang agresif. Baik dari sisi produk yang akan diluncurkan, pelayanan, dan lain sebagainya.

"Kunci sukses Renault di Indonesia ke depan adalah aggressive mindset, memanfaatkan pasar otomotif yang saat ini sangat dinamis memberikan celah bagi merek-merek baru untuk berkembang cepat. Selama ini Renault hanya bermain di tiga segmen, kalau dijumlah hanya 20 persen dari total industri di Indonesia, ke depan dalam waktu sangat singkat kami akan menambah dan bermain di tujuh segmen," ujar Davy di lokasi yang sama.