Panduan Perawatan Mobil Hybrid untuk Pemula

JAKARTA, KOMPAS.com – Mobil hybrid semakin populer di Indonesia karena menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dibandingkan mobil konvensional.

Namun, merawat mobil hybrid membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam menjaga performa baterai dan sistem kelistrikan agar tetap optimal.

Ada beberapa kesalahan umum yang sebaiknya dihindari agar mobil hybrid tetap awet dan tidak mengalami masalah di kemudian hari.

Baca juga: Booking Suzuki Fronx Sekarang! Harga Estimasi dan Spesifikasi Terbaru

Menurut Lung Lung, pemilik Dokter Mobil, salah satu kesalahan yang sering dilakukan pemilik mobil hybrid adalah membiarkan kendaraan dalam kondisi diam terlalu lama tanpa dinyalakan. "Mobil hybrid mengandalkan baterai sebagai sumber tenaga utama, dan jika dibiarkan tidak digunakan dalam waktu lama, daya baterai bisa menurun drastis. Idealnya, mobil tetap harus dipanaskan dan digunakan secara rutin untuk menjaga keseimbangan sistem kelistrikan," kata Lung Lung kepada Kompas.com, Selasa (18/3/2025).

Selain itu, penggunaan oli mesin yang tidak sesuai spesifikasi juga dapat berdampak buruk pada performa mobil hybrid.

Lihat Foto

Hyundai Santa Fe hybrid(Kompas.com/Nanda)

Oli yang terlalu kental bisa meningkatkan gesekan di dalam mesin, sementara oli yang terlalu encer bisa mengurangi efektivitas pelumasan. "Pastikan selalu menggunakan oli yang direkomendasikan oleh pabrikan, karena mesin hybrid memiliki karakteristik berbeda dibandingkan mesin konvensional," ujarnya.

Hal lain yang perlu dihindari adalah kebiasaan mengisi bahan bakar hingga benar-benar habis.

Pada mobil hybrid, sistem bahan bakar bekerja bersama dengan motor listrik, dan jika tangki dibiarkan kosong, bisa terjadi masalah pada pompa bahan bakar.

Baca juga: Komunitas Motor Italia Ikut Berbagi di Bulan Ramadhan

Pemilik mobil juga disarankan untuk selalu mengikuti panduan dari pabrikan serta melakukan servis berkala.