JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagaian produk mobil baru yang meluncur di Indonesia pada 2018 sudah mulai mengalami pergeseran. Mobil-mobil yang dulunya mengusung kubikasi besar, sekarang menyusut menggunakan mesin berkapasitas kecil namun telah dilengkapi teknologi turbo.
Penggunana turbo kembali ramai seiring dengan perkembangannya, hal ini pun membuat beberapa pabrikan kembali melirik teknologi induksi tersebut, salah satunya Daihatsu. Menurut Executive Officer R&D Directorate PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Pradipto Sugondo, teknologi turbo saat ini sebenarnya sangat memungkinkan untuk diterapkan pada jajaran produknya.
"Selain desain, sebenarnya perkembangan teknologi mesin pun mulai bergeser. Untuk Daihatsu sendiri sebenarnya tidak sulit untuk mengaplikai turbo, secara teknologi kita sudah ada, dan turbo bagi Daihatsu bukan merupakan sesuatu hal yang baru," ucap Pradipto kepada Kompas.com saat menghadiri acara peresmian Indonesia Industrial Design (IID) Award, di Jakarta, Selasa (18/12/2018).
Baca juga: Daihatsu Xenia Mesin 1,5 L Hadir Tahun Depan
Pradipto mengatakan memang tren saat ini cenderung terjadi peralihan kubikasi mesin. Mobil yang dulunya berkapasitas hingga 3.000 cc atau lebih, diminimalisasi menjadi lebih kecil dan di lengkapi turbo, sementara mobil yang sudah memiliki kapasitas kecil, agar makin bertenaga juga dilengkapi turbo.
Menurut Pradipto, teknologi turbo saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dibandingkan 10 tahun lalu. Bila dulu turbo hanya identik untuk memberikan atau mendongkrak tenaga mesin, saat ini fungsinya telah direkayasa sehingga tetap bisa menjaga efesiensi bahan bakar.
Baca juga: Daihatsu Stop Produksi Avanza-Xenia Lawas?
Ketika ditanya apakah nantinya produk Daihatsu yang rata-rata mengusung mesin berkubikasi kecil akan mengaplikasi turbo, Pradipto hanya menjawab bila sebenarnya Daihatsu punya keinginan untuk menerapkan turbo, hanya tinggal melihat momen dan permintaannya saja.
"Keinginan menerapkan turbo pasti ada, tapi kalau kita bicara soal bisnis berarti harus melihat apakah ada permintaan pasarnya juga. Intinya teknologi kita sudah punya, hanya tinggal menunggu momen pasar saja," kata Pradipto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.