Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xpander Jadi Taksi, Katanya Tidak Mungkin

Kompas.com - 09/08/2018, 12:02 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Xpander masih jadi jagoan Mitsubishi bersaing di pasar LMPV Indonesia. Berkat LMPV ini, peringkat Mitsubishi Indonesia terkerek, bahkan tercatat sebagai negara dengan penjualan terbesar prinsipal di dunia.

Meski ingin terus mempertahankan catatan penjualan apik PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) belum meliriik jalan menjadikan MPV tersebut kendaraan taksi konvensional.

"Menjadi taksi? Untuk saat ini tidak mungkin. Kami masih fokus kepada kendaraan penumpang," ucap Head of Sales and Marketing PT MMKSI Imam Choiru Cahya di GIIAS beberapa waktu lalu.

Langkah ini dinilai cukup aneh. Sebab rival Xpander yang lain sudah memastikan diri terjun ke taksi konvensional sebut saja Avanza dan Mobilio serta Confero.

Baca juga: Mitsubishi Tingkatkan Angka Produksi Xpander

Namun Imam menambahkan bukan berarti Mitsubishi tidak ingin meningkatkan penjualan Xpander. Saat ini strategi yang dipilih Mitsubishi adalah menyasar pasar konsumen fleet. Ia mengungkapkan dari total penjualan 1,1 juta unit kendaraan di Indonesia, 25 persennya masuk ke segmen fleet. Dari 25 persen tersebut 40 persennya merupakan kendaraan jenis small MPV.

"Jadi selain memenuhi permintaan retail konsumen, ini salah satu strateginya. Selain juga kita membuat strategi penjualan maupun after sales lainnya," ucap Imam.

Imam memberikan komentar mengenai angka distribusi yang turun di bulan Juni lalu. Menurutnya Juni memiliki hari kerja yang lebih pendek. Serta terkait kebijakan musim Lebaran, dimana ada pembatasan truk angkut di jalan raya. Produksi Juni akhirnya ditarik ke Juli.

"Ini yang membuat catatan Juli 2018 kembali mencapai 8.281 unit," ucap Imam.

Imam mengingatkan untuk calon konsumen Mitsubishi Xpander, saat pihaknya tengah memaksimalkan produksi kendaraan tersebut. SPK Xpander saat ini mencapai 80.000 lebih dimana Juli 2018 lalu sudah dikirim 60.000 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau