Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Nasional Malaysia Pakai Komponen Buatan Indonesia

Kompas.com - 03/08/2018, 10:42 WIB
Alsadad Rudi,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com — Kementerian Perindustrian mencatat ada kenaikan sangat signifikan pada ekspor komponen mobil dari Indonesia pada 2017 silam. Jumlahnya naik dari 6,2 juta unit menjadi 81 juta unit.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut, salah satu penyebabnya meningkatnya ekspor komponen karena untuk memenuhi kebutuhan mobil nasional Malaysia. Mobil tersebut tak lain adalah Proton. Meski sebagian saham sudah dibeli Gelly (China), Proton tercatat masih jadi satu-satunya merek otomotif asal Malaysia.

Baca juga: Ini Detail Kerjasama Proton dan Geely

"Ekspor komponen naik 1.300 persen karena Malaysia. Di Malaysia komponennya dipakai jadi mobil nasional Malaysia," kata Airlangga saat memberikan sambutan pada pembukaan GIIAS 2018 di ICE, BSD City, Kamis (2/8/2018).

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Gubernur Banten Wahidin Halim dan Ketua umum Gaikindo Johannes Nangoi (dari kanan ke kiri) saat meresmikan acara Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2018 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (02/08/2018). Pada pameran otomotif GIIAS kali ini mengusung tema Beyond Mobility yaitu mobil-mobil teknologi masa depan yang diklaim ramah lingkungan, Acara ini akan berlangsung hingga 12 Agustus 2018.ANDREAS LUKAS ALTOBELI Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Gubernur Banten Wahidin Halim dan Ketua umum Gaikindo Johannes Nangoi (dari kanan ke kiri) saat meresmikan acara Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2018 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (02/08/2018). Pada pameran otomotif GIIAS kali ini mengusung tema Beyond Mobility yaitu mobil-mobil teknologi masa depan yang diklaim ramah lingkungan, Acara ini akan berlangsung hingga 12 Agustus 2018.

Pada periode yang sama, Airlangga menyebut, ekspor kendaraan dalam bentuk utuh atau completely build up (CBU) juga naik menjadi 231.000 unit dari 194.000 di tahun sebelumnya.

Meski demikian, Gaikindo menyebut pada semester I tahun 2018 ekspor CBU menurun dibanding tahun 2017. Salah satu pemicunya adalah peraturan baru Pemerintah Vietnam yang membuat mobil buatan Indonesia tak bisa masuk ke negara tersebut. Karena itu, Airlangga mendorong agar produsen mulai mengganti produksi mobil EURO II ke EURO IV.

Baca juga: Peralihan ke Euro IV Akan Terjadi dengan Sendirinya

"Dengan EURO 4, kita bisa memenuhi kebutuhan di dalam negeri sekaligus ekspor," ujar Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau