Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Angin, Ban Mobil Pemudik Ini Malah Meletus

Kompas.com - 12/06/2018, 20:24 WIB
Alsadad Rudi,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

BATANG, KOMPAS.com - Salah satu mobil pemudik tampak menepi saat tengah melintas di ruas jalan tol fungsional Batang-Semarang, di kawasan Weleri, Jawa Tengah, Selasa (12/6/2018) siang.

Penyebabnya ban belakang sebelah kanan dari mobil pemudik tersebut baru saja meletus.

Saat ditemui Kompas.com, pemudik bernama Yanto (46) itu menyebut sempat mengurangi tekanan angin bannya di Brebes Barat, beberapa kilometer sebelum lokasi meletusnya ban.

"Ban yang meletus ini yang anginnya tadi saya kurangin," kata pemudik asal Tangerang yang berencana menuju Pacitan, Jawa Timur ini.

Baca juga: Ingat Lagi Aturan Soal Kewajiban Ban Cadangan di Mobil

Kondisi ban mobil seorang mobil pemudik asal Tangerang yang meletus saat tengah melintas di ruas tol fungsional Batang-Semarang, Selasa (12/6/2018). Kompas.com/Alsadad Rudi Kondisi ban mobil seorang mobil pemudik asal Tangerang yang meletus saat tengah melintas di ruas tol fungsional Batang-Semarang, Selasa (12/6/2018).

Menurut Yanto, tekanan angin ban sengaja ia kurangi. Karena pada awalnya ia merasa ban kelebihan tekanan angin. Sehingga membuat mobil kurang enak dikendarai.

"Pas sudah dikurangi, eh ternyata jadi begini (meletus)," ujar pria yang mudik bersama istri dan tiga anaknya ini.

Setelah salah satu ban mobilnya meletus, Yanto tampak langsung menggantinya dengan ban serep. Ia terlihat dibantu beberapa petugas kepolisian yang bersiaga di lokasi.

Setelah sekitar 30 menit, ban serep pun terpasang dan Yanto melanjutkan kembali perjalanannnya.

Baca juga: Bahaya Mana, Ban Kurang Udara atau Kelebihan Udara?

Presiden Direktur PT Bridgestone Indonesia Gaurav Gupta memperagakan cara memeriksa tekanan angin dengan alat khusus dalam kunjungannya ke rest area 57 Tol Jakarta-Cikampek yang menjadi lokasi kampanye keselamatan ban, Selasa (8/5/2018).Kompas.com/Alsadad Rudi Presiden Direktur PT Bridgestone Indonesia Gaurav Gupta memperagakan cara memeriksa tekanan angin dengan alat khusus dalam kunjungannya ke rest area 57 Tol Jakarta-Cikampek yang menjadi lokasi kampanye keselamatan ban, Selasa (8/5/2018).

Kurangnya tekanan angin memang bisa membuat ban meletus. Sebaliknya kelebihan tekanan angin bisa mengurangi daya cengkeram ban di permukaan aspal.

Untuk mengukur tekanan angin ideal pada ban sebenarnya membutuhkan alat khusus yang biasa ada pada alat pompa. Namun jika tak ada alat khusus, ban juga bisa diukur dengan telapak tangan.

Baca juga: Pengecekan Terpenting Ban Sebelum Berangkat Mudik

"Ukuran ideal yang menyentuh permukaaan jalan hanya seukuran telapak tangan," kata Department Manager Training and Product Evaluation PT Bridgestone Indonesia, Deni Arief Pribadi di Karawang beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau