Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Listrik Mercedes-Benz Bisa Saja Rakitan Indonesia

Kompas.com - 01/06/2018, 13:02 WIB
Alsadad Rudi,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mercedes-Benz Distribution Indonesia menyatakan E 350 e berpotensial dirakit langsung di Indonesia. Sepanjang ada insentif yang diberikan pemerintah.

Deputy Director Marketing Communication Mercedes-Benz Distribution Indonesia Hari Arifianto menyebut, Mercedes merupakan produsen yang punya komitmen kuat terhadap setiap kebijakan pemerintah.

Apalagi Mercedes-Benz juga sudah memiliki pabrik perakitan sendiri di Wanaherang, Bogor.

Menurut Hari, 70 persen produk Mercy yang dijual di Indonesia sudah dirakit langsung di pabrik tersebut, dari mulai S-Class, E-Class, GLE, GLS, hingga kendaraan komersial seperti bus dan truk.

Baca juga: Kemenperin Ingin PPnBM Mobil Listrik ?Nol?, Bea Masuk 5 Persen

"Tidak perlu khawatir dengan komitmen itu. Selama pemerintah memberikan insentif, kita akan cari cara bagaimana mengoptimalkannya," kata Hari di Jakarta, Rabu (30/5/2018).

Pabrik Mercedes-Benz di Wanaherangdok. Mercedes-Benz Indonesia Pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang

E 350 e merupakan kendaraan listrik tipe plug in hybrid yang sedang dipromosikan Mercedes di Indonesia. Namun mereka belum menjualnya karena masih menunggu terbitnya regulasi.

Di sisi lain, mobil tersebut dilaporkan sudah dijual di Thailand, Malaysia, dan Singapura. Karena pemerintah di tiga negara tersebut sudah meneritkan peraturan yang jelas mengenai kendaraan listrik.

Baca juga: Ini Skema Final, Usulan Pajak Mobil Berdasarkan Emisi

"E 350 e yang sekarang kita bawa ke sini merupakan rakitan Malaysia. Di sana produk ini bisa diterima dengan baik karena ada insentif pemerintah," ucap Hari.

Mercedes-Benz E 350 e plug-in hybrid yang dipamerkan saat acara Breakfasting Mercedes-Benz with Media di Jakarta, Rabu (30/5/2018).Mercedes-Benz Distribution Indonesia Mercedes-Benz E 350 e plug-in hybrid yang dipamerkan saat acara Breakfasting Mercedes-Benz with Media di Jakarta, Rabu (30/5/2018).

Hari menilai kendaraan listrik merupakan teknologi masa depan di industri otomotif. Penggunaaannya juga sudah dilakukan di banyak negara. Karena itu, sudah seharusnya konsumen Indonesia juga bisa menikmatinya.

Baca juga: Teknologi Kendaraan Listrik Akan ?Booming? Kalau Murah

"Tentunya kita akan bersama-sama brand lain menjalin sinergi mengajukan teknologi elektrik. Karena ini masa depan otomotif dan tidak seharusnya pelanggan di Indonesia hanya mendapatkan teknologi kelas dua," jelas Hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau