Losail, KOMPAS.com – Keseruan laga pembuka di Qatar, mengantarkan pebalap Ducati Andrea Dovizioso menjadi sang jawara. Marc Marquez yang bertarung sengit di lap-lap terakhir untuk merebut posisi terdepan, harus rela kalah dan menempati podium kedua.
Meski begitu, Marquez mengatakan meski kalah dari Dovizioso untuk meraih kemenangan, runner up di Qatar terasa seperti sebuah kemenangan. Pasalnya Sirkuit Losail Qatar, dianggap oleh pembalap Repsol Honda itu sebagai salah satu yang terburuk dalam kalender MotoGP-nya.
Setelah membuntuti Dovizioso saat melewati Johann Zarco yang berada paling depan, juara dunia MotoGP 2017 itu bertarung pada putaran terakhir dengan Dovizioso. Meski berupaya keras dan hampir bisa mengungguli, tapi di tikungan terakhir Dovizioso berhasil kembali menutup pergerakan Marquez.
Baca juga : Rossi Akui Dovizioso dan Marquez Sangat Kencang
Meski akan terus membayangkan petarungan tersebut, dirinya senang bisa berusaha sekuat tenaga, dan sangat puas dengan pencapaiannya. Ini merupakan hasil terbaiknya di Qatar sejak kemenangannya pada 2014 lalu, dirinya merasa Sirkuit Losail tidak sesuai dengannya dan Repsol Honda.
"Saya sangat senang bisa finish di tempat kedua di trek ini, karena ini adalah salah satu yang paling sulit bagi saya dari seluruh seri MotoGP. Saya tahu bahwa saya berada titik limit, saya mencoba berupaya keras dan sekarang saya bisa tidur nyenyak. Saya tidak akan tidur nyenyak malam ini jika saya tidak mencoba, dan 20 poin masih bagus,” ujar Marquez mengutip Crash.net, Senin (19/3/2018).
“Saya senang, dan Dovizioso juga pantas mendapat kemenangan, karena dia lebih cepat dari kami. Namun target saya adalah mencoba mengendalikannya karena dia yang tercepat. Saya senang dengan itu dan bahagia untuk 20 poin ini,” tutur Marqez.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.