Jakarta, KOMPAS.com – Valentino Rossi buka suara tentang proses sampai akhirnya dia memutuskan menandatangani kontrak baru dengan Yamaha untuk 2019 dan 2020. Rossi memastikan diri tetap membalap di MotoGP saat usianya 41 tahun.
Kontrak Rossi bersama Yamaha seharusnya berakhir pada 2018. Dia bertahan di Yamaha sejak 2013, setelah pindah dari Ducati pada 2012.
Sebelum musim ini dimulai Rossi pernah mengatakan bakal memutuskan masa depannya setelah tes pra-musim dingin. Dia butuh memahami level performa membalapnya dan kemampuan Yamaha. Meskipun sempat bilang “banyak pekerjaan yang harus dilakukan” Yamaha, Rossi ternyata menandatangi kontrak baru setelah tes Qatar.
“Saya bahagia karena dua tahun yang lalu ketika saya menandatangani kontrak terakhir, di momen saya tanda tangan saya berpikir mungkin inilah yang terakhir. Di dalam pikiran saya idenya selalu jelas bahwa saya mau mencoba terus dan tantangannya selalu tinggi karena untuk bertahan di level atas dan tetap kompetitif selalu lebih sulit, tapi saya pikir saya punya cukup kekuatan dan cukup motivasi,” kata Rossi, dilansir dari Crash.net.
Pada akhir musim lalu, cerita Rossi, dia telah bicara dengan Yamaha. Bila dia bertahan tes pra-musim dingin maka kemungkinan Yamaha mendapat tanda tangannya.
“Pada akhir tes pra-musim dingin saya cukup bagus, bila semua orang terlalu dekat dan sesekali kami kesulitan, tapi saya suka motornya dan saya merasa nyaman dan cukup cepat. Kami punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan tetapi saya telah memutuskannya setelah tes,” ucap Rossi lagi.
“Semua paket sangat penting. Saya pikir kami punya beberapa area di mana kami harus memperbaiki karena sesekali di beberapa trek dan kondisi tertentu kami tetap sedikit kesulitan. Ini adalah tentang mendapatkan bagaimana membuat semuanya bekerja sama, mesin, sasis, dan elektronik yang sangat penting," papar Rossi.
Rossi mengonfirmasi kontrak barunya sama seperti rekan setimnya, Maverick Vinales, yaitu selama dua tahun tanpa ada ekstensi tahun ketiga. Rossi juga mengakui kontrak tahunan pernah dipertimbangkan namun tidak jadi diambil.
Baca: Reaksi Pebalap MotoGP Soal Kontrak Baru Rossi
Dibanding pebalap hebat lainnya
Ketika ditanya motivasinya soal balapan di level tertinggi saat berusia 41 tahun pada 2020, Rossi menyinggung tentang comeback Michael Schumacher di F1 dan Troy Bayliss di Wolrd and Australian Superbike.
“Saya melihat banyak pebalap motor dan pebalap mobil hebat berhenti saat karirnya maksimum seperti Schumacher, Biaggi, atau Bayliss, tetapi saya pikir tidak semua orang senang seperti itu. Schumacher dan Bayliss kembali ke trek jadi saya telah memutuskan saya akan membalap sampai akhir, saya tidak mau berpikir di masa depan mungkin saya bisa melakukan satu atau dua musim lagi. Itu bisa berisiko, iya, tapi jika saya mengikuti cara berpikir seperti itu saya mungkin sudah berhenti enam atau tujuh tahun lalu,” ujar Rossi.
“Saya pikir saya salah satu yang pertama mencoba itu tetapi saya pikir semua pebalap lainnya bisa bertahan di level top saat mereka 40 taun karena secara fisik sulit tapi bisa dilakukan. Itu tergantung motivasi Anda dan kehidupan Anda jika mau melanjutkan dan saya pikir semua orang bisa melakukannya,” kata Rossi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.