Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMW Berharap Berkah Perjanjian Dagang Indonesia-Eropa

Kompas.com - 15/03/2018, 10:42 WIB
Febri Ardani Saragih,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Surabaya, KOMPAS.com BMW Group Indonesia berharap berkah dari perjanjian perdagangan dan investasi Indonesia - Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUE CEPA). Perjanjian yang sampai saat ini masih dalam tahap negosiasi itu diharapkan bisa berujung positif pada bisnis, salah satunya dari transfer teknologi.

Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia Jodie O'tania menjelaskan IUE CEPA bisa berdampak pada kemudahan transfer teknologi dari perusahaan Eropa ke Indonesia. Poin itu memungkinkan produsen otomotif Eropa lebih bersaing dengan pemain lain dari Jepang di Indonesia.

Sebagai gambaran, pada 2017 lalu, sekitar 98 persen dari total volume penjualan kendaraan sebesar 1.079.308 unit di dalam negeri dikuasai merek Jepang. Merek asal negara lain, termasuk Eropa, Amerika Serikat, dan China hanya berkontribusi di bawah dua persen atau berarti sekitar 20.000 unit.

BMW i3 mejeng di GIIAS 2017
Otomania BMW i3 mejeng di GIIAS 2017

“Di dalamnya dibahas, kebutuhan bisnis Indonesia dengan Eropa. Jadi karena memang banyak yang harus dibahas satu persatu, itu kompleks sekali. Yang bisa dilakukan BMW atau perusahaan Eropa lainnya, mentransfer teknologi, kemudian memberikan lapangan pekerjaan di Indonesia, dan bisa merakit lokal di Indonesia,” kata Jodie di Semarang, Selasa (13/3/2018).

Baca: Menanti Mobil Hibrida Murah BMW Dijual di Indonesia

Jodie menjelaskan, karena sampai saat ini IUE CEPA belum final, jadi tidak ada yang bisa dimanfaatkan BMW. Dia juga sempat menyinggung perjanjian itu belum bisa dimanfaatkan untuk kepentingan kendaraan listrik BMW di Indonesia.

BMW All-New X1 diproduksi di dalam negeri.Febri Ardani/KompasOtomotif BMW All-New X1 diproduksi di dalam negeri.

“Hal yang membuat kompleks adalah IUE CEPA ini, di bawah Uni Eropa negaranya banyak, jadi tidak bisa langsung. Kalau Jepang kan bisa langsung (karena hanya satu negara) dan itu sudah dibuat cukup lama. Perjanjian itu memang membutuhkan waktu bertahun-tahun. Sekarang belum ada yang bisa dimanfaatkan BMW,” jelas Jodie.

“Kerja sama Uni Eropa dengan Indonesia, karena BMW perusahaan Jerman, jadi kami bisa memanfaatkan kerjasama itu. Dan jika memang terjalin akan banyak sekali manfaatnya,” kata Jodie lagi.

Perundingan IUE CEPA tahap keempat baru saja dilakukan bulan lalu. Belum bisa dipastikan kapan perjanjian ini bakal resmi mendapat kata sepakat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau