Kredit Ferrari 458, Cicilannya Sama dengan Beli Avanza Baru

Jakarta, KOMPAS.com - Seperti jual beli di pasaran otomotif pada umumnya, diler-diler mobil mewah bekas juga menawarkan kredit untuk para calon konsumennya. Pada umumnya mobil mewah yang bisa dibeli secara kredit adalah yang berusia lima sampai delapan tahun. Tenornya sendiri dibatasi maksimal empat tahun.

Di Jakarta, diler-diler mobil mewah bekas banyak ditemui di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan. Dari keterangan para pengelola diler, beberapa perusahaan pembiayaan atau leasing yang bisa melayani kredit mobil mewah bekas adalah BCA Finance dan Mitsui Leasing.

Sales Marketing diler DBS Auto Uli Arfha mengatakan, uang muka (down payment) untuk tiap pembelian mobil mewah dibatasi 30 persen dari harga mobil. Sepanjang memenuhi kriteria tahun produksi, kredit berlaku untuk semua merek dan tipe, tak terkecuali Ferrari 458.

Kompas.com/Alsadad Rudi Salah satu sedan Mercedes Benz bekas yang dipajang di diler 81, Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2018).

Untuk satu unit Ferrari 458 lansiran 2013, Uli menyebut harga jualnya masih ada di angka sekitar Rp 6 miliar. Bila ingin kredit dengan DP 30 persen selama tiga tahun, Uli menyebut cicilan per bulan untuk Ferrari 458 bisa mencapai Rp 200 juta.

"Bisa Rp 200 jutaaan itu kalau Ferrari 458," kata Uli saat ditemui Kompas.com, Rabu (14/2/2018).

Nilai Rp 200 juta yang disebutkan Uli ini setara dengan harga baru untuk satu unit Toyota Avanza. Dari situs resmi Toyota Astra Motor, harga jual Avanza kini ada di angka Rp 190 juta untuk tipe biasa, dan Rp 215 juta untuk tipe Veloz.

Kompas.com/Alsadad Rudi Salah satu sedan BMW bekas yang dipajang di diler 81, Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2018).

Menurut keterangan para pengelola diler, kredit dalam pembelian mobil mewah bekas merupakan hal yang lumrah. Bahkan jumlah pembeli lewat cara ini bisa mencapai setengah dari jumlah total keseluruhan. Sales Marketing diler 81, Emiliawati mengatakan dari 15 konsumen yang membeli mobil mewah bekas di dilernya setiap bulan, lebih dari setengahya adalah pembeli lewat skema kredit.

"Kebanyakan dari mereka senangnya kredit dibanding beli tunai," ujar Emil.