Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat Lagi Tata Cara "Touring" yang Ideal

Kompas.com - 21/01/2018, 19:43 WIB
Aditya Maulana

Penulis

Jakarta, KOMPAS.com - Banyak yang bisa diambil dari kasus kecelakaan antara sepeda motor besar (moge) Harley-Davidson dengan Mazda CX-5 di Jakarta, tadi pagi. Salah satunya, memahami etika berkendara di jalan raya.

Selain untuk saling menghargai antar sesama pengguna jalan, menjalani tata cara turing yang sesuai aturan juga bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Hendrik Ferianto, Instruktur Safety Riding Astra Honda Motor (AHM) pernah menjelaskan, masih banyak pengendara yang tidak memenuhi aturan ketika berkendara, khususnya turing sehingga bisa merugikan diri sendiri dan orang lain di sekitar.

Baca juga: Begini Cerita Kecelakaan Harley-Davidson vs Mazda CX-5 yang Viral

Oleh sebab itu, Hendrik memberikan beberapa tips ketika melakukan perjalanan, khususnya menggunakan kendaraan roda dua. Berikut penjelasan dia:

1. Pastikan ada yang menjadi road captain. Pemegang jabatan ini harus memiliki skill berkendara yang paling baik, mengetahui rute perjalanan, dan berpengalaman dalam touring. Road captain ditempatkan pada posisi paling depan barisan rombongan.

2. Kemudian ada biker yang menjadi sweeper, dan posisinya ada paling belakang. Tugasnya merapikan barisan, menjaga biker anggota touring, memastikan tidak ada yang tertinggal. “Sweeper juga harus berpengalaman touring dan juga mengetahui medan yang menjadi rute touring,” ujar Hendrik.

Touring Honda CBR250RR ke HBD Touring Honda CBR250RR ke HBD

3. Rombongan touring maksimal terdiri dari 10 sepeda motor. “Ini merupakan jumlah yang paling ideal dan membuat barisan touring tidak terlalu panjang. Jika lebih dri itu, sebaiknya dibagi dua kelompok rombongan,” ujar Hendrik.

4. Posisikan biker pemula atau yang belum mahir ada di posisi depan, tepat di belakang road captain. “Ini agar mereka tidak tertinggal rombongan, dan berpotensi mengalami kecelakaan. Karena ketika tertinggal mereka akan memaksa diri untuk menyusul, padahal kemampuan memacu sepeda motor di jalan umum terbatas,” ucap Hendrik.

5. Jangan arogan, memotong dan menutup jalur pengendara lain. “Sikap ekstrem itu tidak benar, karena kita semua memiliki hak yang sama di jalan. Jadi jangan sampai merugikan pengguna jalan lain,” ujar Hendrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com