Jakarta, KompasOtomotif - Salah satu fenomena yang masih banyak dijumpai di jalan raya adalah penggunaan ban berukuran kecil yang juga dikenal dengan istilah ban cacing pada kendaraan roda dua. Bahkan, pemakaiannya pun untuk menunjang kegiatan sehari hari.
Entah apa alasan pemilik motor mengganti ban berukuran standar dengan ban cacing. Padahal, ini sangat tidak direkomendasikan jika untuk pemakaian harian.
Baca juga : Kenali Karakteristik Ban Motor Agar Usia Pemakaiannya Lebih Panjang
Badan Kehormatan Road Safety Association (RSA) Rio Octaviano menjelaskan, penggunaan ban cacing untuk kegiatan sehari-hari adalah salah satu contoh kesalahaan pemilik kedaraan dalam memilih dan menggunakan ban. Sebab, tapak ban yang mencengkram aspal sangat sedikit.
Sehingga akan sangat berbahaya jika berada di jalan tertentu, seperti jalan yang berlubang, berbatu atau dalam kondisi hujan. Motor akan sulit dikendalikan dalam kondisi jalan yang seperti itu.
“Penggunaan ban cacing secara aturan tentunya melanggar aturan standar kendaraan. Secara skill, ban cacing ini memiliki tapakan yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan ban standar, sehingga sangat emengaruhi performa cengkeraman ban ke aspal,” kata Rio saat dihubungi, Minggu (7/1/2018).
Baca juga : Ban Motor Kelebihan Tekanan Udara, Bolehkah?
Ban kecil, menurut Rio, hanya dikhususkan untuk balapan di lintasan lurus atau drag race. Oleh karena itu tidak tepat jika digunakan di jalan raya. Sebab, kondisi jalan raya tidak seperti di trek balap.
“Ban cacing dipakai untuk balap, mungkin penggunaannya terbatas di area balap resmi, bukan di jalan raya dan juga bukan untuk balap liar,” kata Rio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.