Jakarta, KompasOtomotif – Berbagai ide bisa ditrasnformasikan tatkala memodifikasi motor. Seperti yang dilakukan Hendry. Ia mengubah tampilan motor Yamaha RX King tahun 2002 yang pernah menjadi miliknya dengan penuh corak batik.
Corak batik pada motor tersebut tidak digambar dengan menggunakan teknik air brush atau pengecatan dengan cara dicelup, tetapi menempelkan bahan kain batik ke beberapa bagian yang dapat terlihat langsung oleh mata.
Dengan pengerjaan akhir yang tepat, yakni melapisinya dengan pernis sesuai takaran, maka motor yang produksinya sudah dihentikan sejak 2009 ini terlihat manis dan elegan.
Pria asal Bukittinggi, Sumatera Barat, tersebut mengatakan, modifikasi dikerjakan di rumahnya di bilangan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Dalam prosesnya, Hendry dibantu oleh pamannya.
“Awalnya yang punya ide om saya. Jadi saya dibantu oleh dia,” kata Hendri saat dihubungi, Sabtu (16/12/2017).
Baca juga : Diubah Seperti Ini, Harga RX King jadi Tinggi
Baca juga : Kisaran Biaya Cat Ulang RX King
Mengenai biaya yang dibutuhkan untuk memodifikasi motor tersebut sekitar Rp 1 jutaan. Meskipun tidak menguras kantong, tetapi proses pengerjaannya cukup menguras energi dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Kalau RX King kan bodinya sedikit, cuma tangki, spakbor depan, spakbor belakang, beberapa bagian di sisi samping kiri dan kanan. Untuk proses pengerjaannya sekitar satu bulan. itu paling lama, sudah jadi,” kata Hendry.
Saat ini RX King tersebut sudah tidak lagi menjadi miliknya. Namun, ia mengaku masih memiliki dua motor lain yang juga dimodifikasi dengan corak batik, yakni skutik Yamaha NMAX dan Honda Scoopy.
Sementara itu, Andreas yang kini menjadi pemilik RX King tersebut mengatakan bahwa motor tersebut sudah dua kali berpindah tangan. Beberapa bulan lalu, Hendry menjual kepada seseorang. Namun beberapa hari lalu, orang tersebut ingin menjualnya kembali. Oleh karena itu motor tersebut dibelinya.
Baca juga : Kenapa RX King Disebut Motor Jambret?
Sebagai pemilik diler motor bekas, Andreas membanderol motor 135 Cc tersebut dengan harga Rp 22 juta. “Masih bisa kurang. Buat saya, yang penting ada selisih keuntungan, ya saya lepas (jual)," tutur Andreas saat ditemui di diler miliknya, yakni "Pelangi Motor" yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmat, Awab Nomor 33 B, Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur.