Jakarta, KompasOtomotif - Kawasaki Motor Indonesia (KMI) resmi memberhentikan Ninja 150 cc 2-tak pada Agustus 2015 lalu. Beberapa unit masih terlihat dijual di sejumlah diler motor bekas, misalnya diler yang ada di bilangan Condet, Jakarta Timur. Namun demikian, jumlahnya tidak banyak, yakni satu atau dua unit saja.
Para pemilik diler enggan menyetok motor sport 2-tak tersebut dalam jumlah banyak. Alasannya, saat ini peminatnya tidak terlalu tinggi walaupun mengenai harga masih relatif stabil. Misalnya, untuk motor buatan tahun 2014 dibanderol sekitar Rp 27 juta.
Menengok ke produk lain. Nasib berbeda justru dialami motor RX King. Meski sama-sama mengusung mesin 2-Tak dan kapasitas mesin lebih kecil daripada Ninja, yakni 135 Cc, harga motor pabrikan Yamaha ini justru melambung. Segmentasi pasarnya pun cukup tinggi.
Baca juga : Pengumuman Resmi Kematian? Kawasaki Ninja 2-Tak
Jika melihat runtutan waktunya, motor Ninja 150 Cc itu baru sekitar dua tahun dihentikan produksinya. Setidaknya, perlu lebih dari 10 tahun agar Ninja 150 Cc bisa dihargai tingi ketika dijual dalam kondisi bekas. Oleh karena itu, wajar jika saat ini harganya belum setinggi para pesaingnya.
"Ninja baru dihentikan produksinya. Baru 2 tahun, dari 2015. Kalau mau dibilang klasik, antik, harus di atas 10 tahun," kata Deputy Head Sales & Promotion Division KMI, Michael Chandra Tanadhi, saat dihubungi KompasOtomotif, Sabtu (2/12/2017).
Menurut Michael, Ninja 150 Cc merupakan produk yang banyak peminatnya di kelas motor sport. Penyematan Super Kips pada mesin membuat KRR menjadi salah satu keunggulan dari motor tersebut. Sebab, teknologinya lebih maju dibandingkan motor lain sekelasnya, saat itu.
Baca juga : 2.000 Unit Terakhir Kawasaki Ninja 2-Tak Jadi Rebutan
Oleh karena itu, menurut Michael, meski saat ini kurang diminati, namun beberapa waktu ke depan akan dicari para peminat motor untuk dikoleksi. Dengan demikian, harganya pun akan turut melambung. Fenomena seperti ini sudah dialami oleh produk Kawasaki sebelumnya, yakni Kawasaki Binter Merzy. Kini, motor yang diproduksi sekitar tahun 1980an itu harganya cukup tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.