Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ban Pecah Akibat Injak Botol Isi Air Keras, Hoax atau Nyata?

Kompas.com - 24/10/2017, 09:22 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Beberapa waktu lalu marak kabar mengenai kasus ban Daihatsu Sigra yang pecah akibat melindas botol plastik berisi air keras. Rumor yang beredar hal ini menjadi modus kejahatan baru.

Bahkan kabar ini sempat menjadi viral media sosial serta di sampaikan dalam pesan berantai melalui aplikasi whatsapp yang berbunyi ;

"Hati-hati kalau liat di jalan ada botol plastik, jangan digilas. Di dalamnya isi air keras. Ditabrak botolnya pecah kesiram ban mobil. Seperti ini bannya robek. Ini kejadian di pintu keluar Tol Puri Kembangan masih ada 3 orang yang kena. Jangan lindas botol di jalan karena diisi air keras atau paku. Awas jebakan."

Kabar tersebut sudah dinyatakan hoax oleh Kapolsek Kembangan, Jakarta Barat, Kompol Supriadi yang beberapa waktu lalu di hubungi oleh Kompas.com.

Baca : Salah Tambal, Ban Tubeless Malah Bisa Rusak!

"Dari penyelidikan anggota, tidak ditemukan kejadian ini," ucap Kompol Supriadi.

Logika

Lantas bagaimana sebenarnya kabar tersebut di mata para ahli. Ketika mendiskusikan dengan Technical Service PT Bridgestone Tire Indonesia Zulpata Zainal, menjelaskan ada banyak kejanggalan yang terjadi dari unggahan foto tersebut.

"Kalau lihat foto, kerusakan itu banyak yang terjadi, namanya flat running atau bleeding CBU. Hal ini akibat ban dijalankan terus menerus dalam keadaan kurang angin atau kempes, dimana dinding samping ban mengalami defleksi yg berlebihan, karet ban hangus karena ditekan antara pelek dan permukaan jalan," ucap Zulpata kepada KompasOtomotif, Minggu (22/10/2017).


Dalam kondisi tersebut, menurut Zulpata lama kelamaan benang pada komponen ban bisa putus. Alhasil efeknya seperti pada foto-foto yang diduga karena kena air keras di media sosial.

Menurut Zulpata, keanehan terlihat dari pola kerusakan yang mengenai dinding ban, karena logikanya yang menginjak botol adalah telapak ban.

"Aneh kan pola kerusakannya karena telapak ban mulus yang rusak dinding. Logikanya saat menginjak botol plastik harusnya cipratan air menjauh ke kiri atau kanan bukan ke atas kena dinding ban. Lalu yang lebih tidak masuk akal, kalau benar diisi air keras, tidak mungkin pakai botol plastik karena pasti plastiknya rusak, harusnya pakai botol beling," papar Zulpata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau