Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sebutan “Produk Dalam Negeri”

Kompas.com - 10/08/2016, 08:22 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Istilah “Produk dalam Negeri” kerap kali didengar atau ditemukan di beberapa momen. Lebih dari itu, setiap negara bahkan menganjurkan masyarakatnya untuk lebih memilih produk dalam negeri ketimbang barang impor.

Namun apa maksud dari produk dalan negeri sendiri?

Di dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 16 tahun 2011 Bab 1 pasal 1 bahwa disebut sebagai produk dalam negeri, ketika sebuah barang atau jasa, termasuk rancang bangun dan perekayasaan, yang diproduksi atau dikerjakan oleh perusahaan yang berinvestasi dan berproduksi di Indonesia.

Meskipun dalam proses produksinya atau pengerjaannya dimungkinkan menggunakan bahan baku/komponen yang didatangkan dari luar negeri, atau impor. Baru setelah itu, produk dalam negeri ini kemudian dihitung berapa tingkat kandungan dalam negerinya (TKDN) , yang berupa barang, jasa (pekerja) dan alat kerja.

“Suatu produk dikatakan memiliki kandungan lokal apabila ada nilai tambah bagi dalam negeri. Meski material impor tetapi proses pengerjaannya melibatkan tenaga kerja dan alat kerja dari dalam negeri, masih bisa dikatagorikan memiliki nilai TKDN,” ujar I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian kepada KompasOtomotif, Senin (8/8/2016).

Tentu saja, semakin tinggi tingkat kandungan lokalnya, akan semakin menguntungkan masyarakat Indonesia. Apalagi jika produk tersebut sangat diminati di pasaran, khususnya pada industri otomotif roda empat, roda dua, maupun after market dan lainnya.

Jadi kapan mulai mempertimbangkan “Produk dalam Negeri”untuk dibeli?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com