Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Hal Penting Setelah Mengganti Ban Mobil

Kompas.com - 19/04/2016, 08:21 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Mengganti ban mobil jadi aktivitas yang wajb dilakukan pemilik kendaraan, ketika kondisinya sudah botak atau rusak. Namun, ketika sudah diganti, ada yang perlu diperhatikan, agar ban nyaman dikendarai dan tidak cepat rusak.

Hery Maylanda, Consumer Product Planning Bridgestone mengatakan, banyak yang tidak memahami apa yang perlu dilakukan ketika mengganti ban baru, kebanyakan langsung digunakan. Padahal ada beberapa hal yang masih harus dilakukan sebelum diajak jalan.

Pertama, kata Hery, kalau pada saat mengganti ban baru, pastikan pentilnya juga harus diganti baru. “Ini karena bisa jadi pentil yang lama sudah terjadi kebocoran halus atau kerusakan lain, sehingga performa ban baru tidak maksimal,” ujar Hery kepada KompasOtomotif, Rabu (6/4/2016).

Kedua, pengisian pertama, tekanan angin sebaiknya ditambah 5 sampai 10 persen. Ini akan membuat bead (pinggiran ban) bisa menempel sempurna pada pelek. “Jika bead tidak sempurna menempel, maka angin bisa keluar, ketika mobil bermanuver,” ujar Hery.

Hery menambahkan, fungsi lain menaikkan tekanan angin, yaitu untuk menjaga tekanan angin ban. “Karena ban baru punya bentuk yang masih belum sempurna dan bisa menurunkan tekanan ban. Namun ketika sudah dilebihkan sejak awal, maka ketika turun, tekanan ban diasumsikan ada di posisi normal. Seperti misalnya tekanan angin normal 30 PSI, dilebihkan 10 persen menjadi 33 PSI, dan ketika terjadi penurunan tekanan, bisa kembali di titik normal,” jelas Hery.

Ketiga, pemasangan ban baru sebisa mungkin harus disertai spooring dan balancing. “Pertama balancing dulu, untuk mendapatkan keseimbangan antara ban dan pelek, agar tidak terjadi getaran saat kendaraan di jalankan. Kemudian lakukan spooring, untuk menemukan keselarasan roda,” ujar Hery.

Keempat, pastikan menggunakan angin nitrogen ketika mengisi ban baru. “Tidak hanya untuk ban baru, tetapi sebaiknya dilakukan terus menerus,” ujar Hery.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com