Bogor, KompasOtomotif – Saat peluncuran Yamaha Aerox 125LC di Sirkuit Sentul, Bogor, (18/1/2016), beberapa kali PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) membandingkannya dengan yang disebut ”kompetitor”. Siapa dia? Sudah pasti salah satu skutik Honda.
Dalam presentasi, Radityo Andi Darma, Head of Automatic Standard & Premium Brand YIMM, membandingkan tenaga, torsi, hingga tarikan Aerox 125 LC dengan kompetitor. Tidak dikatakan gamblang, namun sumber KompasOtomotif langsung menunjuk Vario 125 eSP.
Jika dilihat dari tampang dan segmen yang dibidik, sebenarnya dua model ini sama-sama punya benang merah, yakni konsumen yang butuh performa skutik yang lebih baik. Soal demografi pembeli, masing-masing punya bidikan segmen.
Yamaha, via presentasi yang dilakukan Radityo, mengklaim bahwa Aerox 125LC bertenaga lebih besar 0,1 Kw. Tampaknya memang kecil dan kurang signifikan, namun buru-buru M Abidin, GM Aftersales & Motorsport YIMM memberi penjelasan.
Dikatakan bahwa beda 0,1 Kw adalah hasil tes dyno yang tanpa memperhitungkan berbagai hal, tanpa hambatan, dan bukan di kondisi sesungguhnya. ”Tapi Aerox 125LC punya bobot 7 kg lebih ringan. Kalau digabungkan (tenaga mesin dan bobot), power to weight ratio lebih baik,” kata Abidin.
Total bobot kosong Aerox 125LC mencapai 102 kg, sementara Vario 125 eSP 109 kg. Adu teknis dan fitur selengkapnya, KompasOtomotif akan mengulasnya dalam artikel khusus.
Soal harga, keduanya mirip-mirip. Masuk di segmen skutik atas. Yamaha Aerox 125LC dibanderol Rp 18,2 juta (Jakarta), sementara Honda Vario 125 eSP dipatok Rp 17,5 juta (CBS) dan Rp 18,1 juta (CBS-ISS).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.