Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Agar BMW dan Mercy Tak Cepat Turun Mesin

Kompas.com - 11/08/2015, 09:01 WIB
Aditya Maulana

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Kendaraan yang usia pakai melebihi 10 tahun pasti banyak mengalami masalah. Itu sangat wajar, karena mobil tersebut sudah melakukan perjalanan ribuan bahkan puluhan ribu kilometer. Kendala paling fatal bisa terjadi pada bagian mesin dan memaksa sampai turun mesin.

Iwan Rohmawan, kepala mekanik bengkel spesialis BMW dan Mercedes-Benz Sinar Sakti Motor di Pasar Mobil Kemayoran, blok Z nomor 16, Jakarta Pusat, mencoba memberikan tips sederhana untuk memperlambat BMW dan Mercy sampai turun mesin.

Menurut Iwan, faktor utama turun mesin itu disebabkan oleh beberapa bagian seperti silinder head dan gasket yang sudah rapuh termakan usia. Tapi, hal itu bisa dicegah, setidaknya memperlampat waktu turun mesin.

Iwan melanjutkan, pertama cara yang bisa dilakukan oleh konsumen adalah, sering menguras air radiator. Lalu diisi kembali menggunakan air coolant setiap 8.000 km atau pada saat penggantian oli.

Kedua, sering melakukan pengecekan selang-selang terutama pada saat kendaraan sudah memasuki usia tiga atau empat tahun. Kedua hal itu memiliki peran yang penting dalam mencegah mobil turun mesin.

“Karena keropos pada bagian silinder head dan lain sebagainya bisa disebabkan oleh rembesan air dari radiator atau selang lainnya. Lama-kelamaan akan membuat daya tahan bagian mesin menjadi tidak maksimal,” beber Iwan saat ditemui KompasOtomotif, Senin (10/8/2015).

Biaya

Iwan sering menangani mobil BMW dan Mercy yang turun mesin. Biasanya yang sudah memiliki umur lebih dari 10 tahun. Biayanya sangat mahal, jasanya saja mulai dari Rp 3 juta hingga 6 juta.

“Kalau model lama jasanya Rp 3 sampai Rp 4 juta, mobil model yang baru  Rp 5 sampai Rp 6 juta. Biasanya yang suka turun mesin menghabiskan biaya Rp 15 jutaan untuk model lama dan Rp 20 sampai Rp 25 juta untuk model baru,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau