Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"First-time Car Buyers" Bencana buat Thailand

Kompas.com - 03/11/2014, 17:16 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Bangkok, KompasOtomotif – Kebijakan skema first-time car buyers yang diusung Pemerintah Thailand berhasil memajukan penjualan mobil domestik tahunan mereka di atas Indonesia pada 2012 dan 2013. Namun, sejak program itu dihentikan pada akhir 2013, kini Thailand tak lagi menelan “suplemen”, membuat proyeksi penjualan domestik mereka kemungkinan besar dilewati Indonesia tahun ini.

Program insentif first-time car buyers ditujukan untuk pembeli minimal berusia 21 tahun yang belum pernah memiliki mobil. Pilihannya dibatasi pada model dengan kapasitas mesin tidak lebih dari 1.500cc, seharga di bawah satu juta baht, dan diproduksi di Thailand. Pemerintah akan mengembalikan pajak pembelian mobil hingga 100.000 baht kepada setiap pembeli, setahun setelah mereka melakukan pembelian.

Sejak dicanangkan pada 2012, sebenarnya kebijakan ini seperti “mencuri” potensi pembelian tahun depan. Artinya pembeli yang tadinya belum ingin membeli mobil tergerak melakukan pembelian karena iming-iming insentif.

Masalah
Seluruh dana pengembalian pajak diambil dari dana nasional Thailand 2012 sejumlah 100 juta baht dan 30 juta baht tambahan dari 2013. Masalahnya, total pembelian pada 2012 yang masuk dalam skema itu melebihi ekspektasi, yakni mencapai lebih dari 1,25 juta unit. Awalnya memang menguntungkan karena angka penjualan domestik melejit sekaligus mengerek produksi lokal, namun kalau dikonversi dalam bentuk pengurangan pajak nilainya tiga kali dari target.

Masalah lain, 10 persen dari pembeli first-time car buyers tak sanggup melakoni pembayaran pembelian yang kebanyakan dilakukan secara kredit sebab sebagian pembeli belum masuk usia produktif. Ditambah lagi manufaktur tak bisa mengikuti produksi unit sesuai pesanan.

Presiden Thailand Automotive Institute (TAI) Vichai Jirathiyutd mengatakan, kebijakan first-time car buyers adalahbencanabuat Thailand, meski awalnya diakui dilakukan untuk mendorong otomotif selepas bencana banjir pada 2011. Pada 2014, sebagian produksi pabrikan masih mengejar unit pesanan first-time car buyers pada 2013.

Di Thailand semua orang mau beli tapi manufaktur tak sanggup mengikuti. “Saran kami (untuk Indonesia) jangan menyubsidi terlalu banyak. Anda harus punya strategi dan skema untuk investor, jangan langsung kepada pembeli,” papar Vichai saat dikunjungi perwakilan media asal Indonesia di Bangkok, Kamis (30/10/2014).

Penjualan
Pada 2012, total mobil baru di Thailand menciptakan rekor penjualan yakni 1,45 juta unit (Indonesia 1,15 juta unit). Kemudian meski first-time car buyers sudah berakhir di akhir tahun, pada 2013 Thailand tetap menjadi pasar terbesar otomotif ASEAN dengan penjualan 1,33 juta unit (Indonesia 1,2 juta unit).  

Setahun penuh tanpa skema first-time car buyers, TAI memprediksi penjualan domestik tahun ini hanya mampu mencapai 900.000 unit. Sementara Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi Indonesia bisa mencapai penjualan domestik sebanyak 1,22 juta unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com