Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AISI: Sepeda Motor Jangan Dilihat sebagai Biang Macet

Kompas.com - 08/07/2014, 12:45 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Pertumbuhan industri sepeda motor di Indonesia terus melaju.  Proyeksi Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) bahkan tembus 8 juta unit hingga akhir 2014. Tak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga memaksimalkan pasar ekspor. Diharapkan potensi besar ini lebih dilihat dari sisi positif ketimbang negatif.

Ketua AISI Gunadi Shinduwinata usai menghadiri perayaan 40 tahun Yamaha Indonesia di Pulogadung, Jakarta Timur, (7/7/2014), berharap bahwa masyarakat tidak memandang pertumbuhan penjualan sepeda motor sebagai biang macet. ”Yang perlu diperbaiki adalah rantai pasoknya, termasuk kemacetan harus cepat diatasi. Jangan hanya dilihat sepeda motor memenuhi jalanan.” tegasnya.

Gunadi melihat bahwa masyarakat seharusnya melihat sepeda motro berkontribusi besar sebagai penggerak roda ekonomi. Semua unsur di dalamnya sangat banyak, mulai tukang ojek, pengantar surat, pengantar makanan, pengantar barang, hingga pendukung mobilitas anak sekolah.

”Kita beruntung memulai pasar dari bebek dan skutik, karena semua orang bisa memakai. Perlu dicatat, tidak semua sepeda motor memenuhi jalanan. Banyak yang disimpan lalu dimanfaatkan jika membutuhkan. Yang harus diatur adalah bagaimana kita tertib di jalan,” pesan Gunadi.

Potensi basis produksi
Tak hanya menyinggung soal dituduhnya sepeda motor sebagai biang macet, Gunadi juga menyatakan apresiasi besarnya terhadap perusahaan yang terus mengembangkan pasar ekspor. Dikatakan, Indonesia berpotensi besar menjadi basis produksi karena volume penjualan sangat besar.

”Kita sudah melihat, Yamaha Indonesia menjadi ’mother company’ untuk salah satu model sport. Ini pertanda bahwa kita sudah mampu. Indonesia jangan hanya dijadikan pasar, tetapi jadikan juga basis ekspor karena volume memenuhi. Pengembangan bisa dilakukan, apalagi ekspor. Saya percaya dengan volume yang besar ini sebagai dasar untuk mengangkat daya saing kita,” tukas Gunadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com