Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebanyakan Mobil Bukan Penyebab Utama Macet

Kompas.com - 08/05/2014, 19:07 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Purwakarta, KompasOtomotif – Macet yang semakin parah, terutama di kota-kota besar diyakini bukan karena semakin banyaknya populasi kendaraan, terutama mobil. Pertumbuhan jumlah kendaraan dan industri otomotif justru dirasakan sebagai hal positif. Biang keladinya, infrastruktur yang tak kunjung bertambah dan ketertiban umum yang kurang.

Inilah yang disampaikan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Mahendra Siregar, dalam peresmian pabrik baru Nissan dan launching Datsun Go+ Panca, di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (8/5/2014). Dikatakan, investasi di bidang otomotif justru memicu pertumbuhan ekonomi dan seharusnya tidak bisa dikambinghitamkan.

”Saya yakin, investasi lebih banyak di bidang otomotif di Indonesia diikuti produksi mobil dalam negeri yang semakin banyak, akan memicu perkembangan lainnya, termasuk infrastrukur. Saya tidak yakin jumlah mobil yang semakin banyak adalah penyebab macet,” bebernya.

Dorongan investasi
Mahendra lalu memberi gambaran, bahwa saat ini prosentase penduduk yang memiliki mobil di Indonesia masih sangat kecil, yaitu 10 persen. Artinya, masih ada 90 persen peluang industri otomotif untuk mengembangkan sayapnya di Indonesia dengan memproduksi mobil secara lokal.

”Mulailah berpikir bahwa peluang masih sangat besar. Terima kasih untuk Nissan yang sudah menambah investasi. Kapasitas produksinya total mencapai 250.00 unit setahun dari dua pabriknya adalah angka yang besar. Tapi dengan kesempatan yang masih terbuka lebar, saya harap akan ada investasi lebih banyak,” tutur Mahendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com