Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Cadang "Genuine" Lokal Wajib Persetujuan Prinsipal

Kompas.com - 30/03/2014, 16:01 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Bekasi, KompasOtomotif - Sejak 2012, Toyota Indonesia mulai membina perusahaan lokal pembuat komponen untuk memasok suku cadang asli (genuine). Meskipun baru ada empat komponen Kijang Kapsul produksi 1996-2004, yakni saringan udara (air filter), saringan oli (oil filter), kampas rem (brake pad), dan sepatu rem (brake shoe) belakang, langkah ini cukup positif.

Lantas mengapa perusahaan lokal baru diberi lampu hijau memasok kebutuhan suku cadang setelah puluhan tahun? Itu juga hanya memasok model-model lawas yang sudah tidak diproduksi lagi?

"Prinsipal (Toyota Motor Corporation) sangat menjaga kualitas dari setiap suku cadang yang diproduksi bisa memenuhi standar Toyota.  Jadi, kita juga harus membuktikan kalau (perusahaan komponen lokal) punya kualitas itu," jelas Widyawati Soedigdo, GM Perencanaan Korporasi, Servis, dan Hubungan Masyarakat PT Toyota Astra Motor (TAM) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (30/3/2014).

Proses lokalisasi sudah dilakukan Toyota Indonesia ketika memasarkan paket aksesoris beberapa model, sejak 2005. Terkait standar kualitas global dipastikan, di mana pun satu komponen atau suku cadang diproduksi selama ada jaminan Toyota, kualitasnya pasti sama.

"Kami mulai dengan Kijang kapsul, untuk model-model lain masih perlu dikaji lebih lanjut," beber Widyawati.

Dengan diproduksi lokal, satu harga suku cadang bisa lebih murah sampai 50 persen. Bayangkan jika semua suku cadang di Indonesia diproduksi lokal, bisa menaikkan daya saing bagi konsumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com