Akhirnya Toyota Untung di Eropa

Brussels, KompasOtomotif - Chief Executive Officer (CEO) Toyota Eropa Didier Leroy mengatakan, Toyota akhirnya berhasil meraih keuntungan setelah lima tahun terus merugi. "Meski pasar (Eropa) lagi sulit, kami masih dalam jalur yang benar untuk mencatatkan keuntungan tahun fiskal ini," jelas Leroy, dilansir Auto News Europe (27/12/2012).

Keuntungan ini sudah pernah disampaikan Leroy awal tahun, sebelum kondisi ekonomi di Eropa memburuk. Sampai kini, Eropa menduduki posisi keempat pasar terbesar Toyota setelah Amerika Utara, Asia dan Jepang. Tapi, target penjualan 800.000 unit yang ditargetkan sampai Maret 2013 berhasil dicapai berkat  dilakukannya penyusunan ulang kredit pada pertengahan 2010, saat mulai munculnya gejala penurunan pasar Eropa. Sebelumnya, tepatnya pada 2007, total penjualan pernah mencapai 1,3 juta unit dari 56 anggota Uni Eropa.

Sampai semester pertama tahun fiskal 2012 (berakhir September), Toyota berhasil mendongkrak penjualan 14,1 persen menjadi 412.000 unit dan mengantongi keuntungan sampai 12 miliar yen dari tahun sebelumnya hanya 1,9 miliar yen.

Leroy memastikan keuntungan Toyota sudah terbukti dalam paruh pertama tahun fiskal ini. "Saya sangat yakin kalau tren ini akan terjaga sampai tahun fiksal ini berakhir," komentar Leroy, yakin. Guna mencapai target finansial, Toyota tidak lagi mengandalkan volume penjualan. Tahun ini Leroy berharap bisa menjual 10.000 unit lebih banyak dari target yang ditetapkan 822.000 unit sampai tahun fiksal berakhir.

Strategi yang mendukung Toyota untung di Eropa adalah relokasi perakitan yang dilakukan dari Jepang. Misalnya, produksi Auris digeser dari pabrik Turki ke Inggris, sehingga bisa digantikan dengan Corolla yang tadinya diimpor dari Jepang dan Afrika Selatan. Untuk produksi, tetap mengandalkan tiga pabrik mesin dan enam pabrik perakitan di seluruh Eropa berkapasitas total 600.000 unit, yang 67 persennya dipasarkan di Eropa.

Toyota termasuk Lexus berharap bisa menembus penjualan 1 juta unit pada 2015. "Kami mengharapkan pertumbuhan keuntungan, tetapi dengan kondisi yang tidak mementu di pasar, sulit memprediksi bisa mencapai 1 juta unit (2015)," tutup Leroy.