Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GM Ingin Kembali Mengandeng Isuzu

Kompas.com - 30/04/2012, 06:43 WIB

Tokyo, KompasOtomotif - General Motors Co (GM) saat ini mulai melakukan pembicaraan, ingin memiliki 10 persen saham di Isuzu Motors Limited. Kedua perusahaan ingin menjual kendaraan komersial secara bersama di Asia dan Amerika Tengah-Selatan. Demikian diberitakan oleh harian bisnis Jepang, Nikkei, kemarin.

Jika terwujud, akan menghidupkan kembali  kerjasama modal yang sebelumnya sudah berjalan 35 tahun.Pada 2006 - harus distrukturisasi - GM harus melepaskan sahamnya di Isuzu. Pada saat yang bersamaan, Toyota juga membeli saham Isuzu 5,9 persen untuk mendapatkan pasokan mesin diesel. Selama ini, Isuzu dikenal sebagai produsen truk ringan terbesar dan mesin diesel  di dunia yang digunakan oleh berbagai produsen mobil.

Namun permintaan GM yang sulit  dijalankan oleh Isuzu adalah tuntutan untuk menjual saham Toyota. Keinginan GM agar Isuzu menjual saham Toyota di Isuzu karena rivalitas mereka sebagai produsen terbesar di dunia. Isuzu sendiri belum memberi komentar tentang berita tersebut.

 

Kedua perusahaan berharap mulai melakukan negosiasi pada awal Mei nanti  dan diharapkan penandatangan kerjasama  bisa dilakukan langsung oleh Presiden Isuzu Limited, Susumu Hosoi dengan CEO GM,  Dan Akerson  pada musim panas mendatang. 

Keduanya akan membicarakan kemungkinan kerjasama mengembangkan pikap bersama, termasuk menggabungkan fasilitas produksi dan distribusi di kawasan Asia Tenggara.

Dengan membeli 10 persen,  GM akan menjadi pemilik saham terbesar,  melampaui Mitsubishi Corporation yang punya 9,2 persen di Isuzu. Diberitakan pula,  Isuzu punya pilihan menolak pembelian saham seperti yang dinginkan GM. Kemungkinan Isuzu ingin independen dalam  manajemen dan pengembangan produknya. 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com