Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaca Pintar Sebagai Layar Sentuh Interaktif

Kompas.com - 20/01/2012, 08:30 WIB

Detroit, KompasOtomotif –  Jika anak-anak Anda yang duduk di jok belakang suka mencorat-coret kaca samping (pintu), jangan marah! Itulah cara mereka melawan kebosanan. Kondisi tersebut kini menjadi ilham bagi ilmuwan untuk menciptakan kaca samping belakang mobil menjadi layar sentuh interaktif atau bisa juga disebut kaca pintar (smart glass).

Menurut para ilmuwan dari General Motors, (GM), penumpang yang duduk di jok belakang, tidak mendapatkan hiburan seperti pengemudi atau penumpang depan. Akibatnya, mereka mudah  bosan, khususnya anak-anak. Selama ini, untuk mengatasi hal tersebut parfa orang tua  menyediakan DVD player dan Game Boys.

Ternyata, hal tersebut membuat mereka semakin jauh dari dunia yang ada di luar mobil. Sementara itu, pengemudi dan penumpang depan, kini semakin dimanjakan dengan berbagai perlengkapan hiburan dan infotainment interaktif.

WOO
Untuk mengurangi rasa bosa penumpang belakang atau membuat anak-anak  kreatif selama perjalanan, divisi Riset dan Pengembangan GM  menatang periset dan mahasiswa Future Lab di Bezalel Academy of Art and Design, Israel. Tugas mereka, membuat konsep, yaitu cara baru penumpang belakang - khususnya anak-anak - memperoleh pengalaman yang makin kaya saat berada di dalam mobil.  

menyebutnya proyek Windows of Oppurtunity (WOO). Para periset dan mahasiswa diminta mengubah kaca pintu mobil menjadi peraga interaktif. Dengan cara ini bisa meningkatkan kepedulian dan menjaga keinginan mereka yang lebih kuat untuk terus berhubungan dengan dunia di luar kendaraan yang ditumpanginya.

“Peraga interaktif pada mobil saat ini, umumnya dirancang untuk pengemudi dan penumpang depan. Kini kami melihat peluang, membuat teknologi  koneksi (interface) yang dirancang khusus untuk penumpang belakang,” kata Tom Seder, manajer laboratorium R&D GM untuk hubungan manusia-mesin.

“Kaca pintu yang canggih dapat merespon kecepatan mobil dan memberi tahu lokasi keberadaan kendaraan. Dengan adanya koneksi interaktif, penumpang belakang bisa terhibur dan belajar,” tambah Seder.

Bebas

Dijelaskan, GM belum punya rencana memanfaatkan layar interaktif kaca ini pada mobil produksinya. Karena itu pula, para mahasiswa Bezalel  bisa dengan bebas menciptakan aplikasi tanpa harus memikirkan, bisa diproduksi secara massal atau tidak. Bezalel merupakan  salah satu institut tertua di Israel dan punya prestise di dunia.

Aplikasi yang dikembangkan untuk kaca sentuh interaktif ini saat ini terdiri dari Otto, Foofu, Spindow dan Pond. Lengkapnya adalah sebagai berikut.

OTTO
adalah karakter animasi yang diproyeksikan secara langsung saat mobil melintas di lingkungannya. Mobil bisa  menginformasi cuaca dan kondisi daerah sekitarnya. Dengan Otto, penumpang dapat belajar tentang lingkungan secara santai dan menarik.

F
OOFU, aplikasi yang memungkinkan penumpang menciptakan, mengeksplorasi dan menemukan  berbagai hal, termasuk  menggambar dengan jari  pada kaca yang berembun.

S
PINDOW, aplikasi yang memungkinkan  penggunanya mengetahui atau mengintip melalui “jendela” aktivitas pengguna lain di seluruh dunia di saat bersamaan

P
OND,  aplikasi yang memungkinkan penumpang memperoleh hiburan musik saat mobil meluncur di jalan raya. Termasuk mengunduh trek lagu favorit dan berbagai pesan  untuk penumpang lain yang berada di jalan raya.

“Smart Glass”
Untuk mendemokan aplikasi ini, mahasiswa membuat  prototipe  yang berfungsi sesuai dengan ukuran sesungguhnya. Khusus untuk  jok penumpang belakang dan kaca samping pintu belakang. Untuk ini, mahasiswa menggunakan  gerakan dan teknologi sensor optik yang dikembangkan oleh EyeClick. Kaca standar pintu diubah menjadi layar atau permukaan multi-sentuh yang peka terhadap gerakan.
Kaca sentuh tersebut diberi nama “smart glass”, berupa kaca bermuatan listrik yang dapat membedakan kondisi kejernihan dan transparansi serta memproyeksikan gambar.

Smart glass  kini semakin banyak digunakan pada arsitek dan aplikasi peraga. Teknologi ini juga bisa dilihat pada  film Mission Impossible: Gosh Protocol.

“Proyek WOO sangat berharga. Pasalnya, dikerjakan oleh  desainer dan perguruan tinggi di luar industri otomotif. Dengan ini diharapkan bisa  membawa perspektif segar untuk pengembangan mobil di masa yang akan datang,” jelas Omer Tshimhoni, Manajer Kelompok koneksi manusia-mesin, di GM Advance Technical Centre di Israel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau