Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Lengkap Honda CUV e:, Desain sampai Biaya Servis

Kompas.com - 31/03/2025, 12:51 WIB
Dio Dananjaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Astra Honda Motor (AHM) resmi meluncurkan sepeda motor listrik Honda CUV e: pada Oktober 2024.

Motor listrik tersedia dalam varian Standar dengan harga Rp 54,45 juta dan varian RoadSync Duo dengan banderol Rp 59,65 juta.

Bisa dibilang CUV e: merupakan versi produksi massal dari motor SC e: Concept yang pertama kali dipamerkan pada Japan Mobility Show pada Oktober 2023.

Setelah meluncur di Jepang, produk ini turut dipamerkan di EICMA dan IIMS 2024, dan menjelang akhir 2024, motor listrik ini akhirnya meluncur di Tanah Air.

Artinya kehadiran CUV e: hanya berselisih satu tahun dari versi konsepnya. Indonesia juga jadi negara pertama yang memasarkan motor listrik ini secara global.

Baca juga: Mobil Pakai Pelat Nomor Warna Hijau? Ini Penjelasan dan Aturannya

Melihat desainnya, jelas CUV e: terlihat sangat mirip dengan SC e: Concept. Penyesuaian dilakukan pada bodi depan dan buritan, agar motor lebih proporsional.

Namun untuk sistem penggerak relatif mirip, karena sejak diperkenalkan sebagai SC e: Concept telah menggunakan motor listrik tipe side drive atau Honda menyebutkan direct drive.

Berbeda dari dari lainnya yang mengusung motor listrik tipe hub drive atau mid drive, direct drive ini berfungsi seperti gardan yang dapat menyesuaikan tenaga dari dinamo ke roda belakang.

Susunan gir atau gir rasio yang berada di dalam Direct Drive membuat penyaluran tenaga identik dengan motor konvensional.

Baca juga: Hyundai Ioniq 5 N Tabrak Truk Mogok di Tol Cengkareng, Tiga Orang Tewas

Soal rasa berkendara bakal diulas terpisah. Namun desain dari sistem penggerak ini benar-benar baru di pasar motor listrik dalam negeri.

Melihat bagian fascia, CUV e: tampil dengan ciri khas lampu DRL yang dipadu dengan lampu utama yang tersembunyi di bawahnya.

Adapun di bagian belakang, penambahan sepatbor dan lampu belakang LED, membuat CUV e: terkesan mewah dan futuristis.

Secara dimensi, motor ini punya ukuran (PxLxT) 1.889 mm x 664 mm x 1.096 mm. Bila disamakan dengan motor konvesional, kurang lebih mirip seperti Scoopy, tapi lebih besar sedikit.

Baca juga: Jadwal MotoGP Amerika 2025, Balapan Dini Hari

Motor listrik ini punya ruang kaki yang cukup lega, bisa untuk membawa beberapa barang dan posisi duduknya juga cukup ergonomis buat pengendara setinggi 163 Cm seperti test rider Kompas.com.

Selain itu, beberapa komponen pun mirip dengan motor konvensional Honda, seperti kepunyaan Scoopy atau Beat. Dari ukuran sokbreker depan-belakang dan lingkar roda yang sama-sama pakai pelek 12 inci. Hingga model hand grip dan jalu setang dari bahan logam ukuran mungil.

Tapi untuk urusan rangka, sasis motor ini diklaim tidak memakai rangka e-SAF (enhanced Smart Architecture Frame), melainkan pakai sasis tulang punggung.

Baca juga: Tanda Mobil Butuh Berhenti karena Mengalami Overheating

Beralih ke bagian dasbor, spidometer CUV e: menggunakan layar TFT 7 inci yang tampak besar. Terkesan canggih dan modern, apalagi setangnya dipenuhi berbagai tombol di bagian saklar.

Sedangkan untuk pilihan warna, Honda CUV e: tipe Standar hadir dengan tiga pilihan warna, yakni Stellar Matte White, Stellar Matte Silver, dan Stellar Matte Black.

Untuk Honda CUV e: RoadSync Duo ditawarkan pilihan warna Quantum Matte White, Quantum Matte Silver, dan Quantum Matte Black.

Sayangnya meski sudah terlihat canggih dan modern, bagasi motor ini tampak sangat terbatas. Pada bagian bawah jok praktis tidak bisa bawa barang ukuran besar, karena ruangan tersita oleh dua buah baterai.

Baca juga: Ini Solusi Ketika Bensin Menipis tapi Rest Area Tol Penuh

Sementara di bagian setang, terdapat laci yang ukurannya kecil. Bahkan kompartemen ini tidak cukup untuk botol air minum.

Hal yang menarik, meskipun terbilang mahal, namun desainnya low profile. Kenapa bisa demikian? Sebab warna motor ini kebanyakan pakai kelir polos.

Lalu, identitas ‘CUV e:’ hanya terdapat pada bodi bagian belakang, tepatnya di sisi kanan-kiri stoplamp. Kemudian logo Honda terlihat hanya ada di tiga posisi, yaitu lampu depan, lampu belakang, dan di setang dekat spidometer.

Baca juga: Kecelakaan Hyundai Ionic 5 N di Tol Cengkareng, Bahu Jalan Bukan Jalur Mendahului

Buat konsumen awam yang tidak mengikuti tren motor baru, pasti bakal bertanya-tanya saat melihat CUV e: melenggang di jalan.

Soal fitur, sebagai model flagship dari jajaran motor listrik Honda, CUV e: tidak hanya hadir dengan desain futuristik, tapi juga dipadukan teknologi modern.

Buat motor listrik seharga Rp 50 jutaan, CUV e: punya mode berkendara yang lengkap dari ECON, Standard, atau Sport. Ketiga mode ini bakal memengaruhi performa dan daya tahan baterainya.

Kemudian, motor listrik ini memiliki dua baterai (kapasitas masing-masih 1,5 kWh) yang sama persis seperti Honda EM1 e:. Bedanya kalau di CUV e: ini range-nya bisa tembus 80,7 Km.

Baca juga: Komponen Mobil yang Wajib Dirawat Setelah Mudik Jarak Jauh

Selain itu, kedua baterai ini bekerja secara seri. Sehingga tidak bisa hanya terpasang satu baterai saja, harus dua-duanya sekaligus.

Bicara soal fitur, CUV e: dibekali lampu LED di depan dan belakang. Tapi untuk di depan, rupanya lampu utama bersembunyi di bawah DRL dengan 4 titik cahaya.

Sementara lampu belakang dengan model melebar terlihat keren. Tapi untuk lampu rem utamasebenarnya bersembunyi di bawah DRL. Sedangkan lampu sein berada di sisi kanan-kiri.

Pada area setang, terdapat layar instrumen yang terlihat besar dan mencolok seperti tablet. Ukurannya 5 inci untuk varian standar dan 7 inci untuk varian RoadSync. Adapun saklar-saklar di bagian kanan merupakan penunjuk mode berkendara, starter, dan gigi mundur.

Baca juga: Tanda Pengemudi Bakal Mengalami Microsleep Saat Perjalanan Mudik

Sementara di sisi kiri, saklarnya lebih banyak. Ada lampu dekat, lampu jauh, dan pass beam. Kemudian tombol multi function untuk mengatur layar instrumen. Lalu ada tombol untuk mundur, lampu sein, dan klakson.

Ketika dipakai mundur, laju motor lebih terprediksi. Tidak membuat kaget seperti ketika memelintir putaran gas. Kemudian, di bawahnya terdapat laci dengan colokan USB Type-C Charger yang bisa dipakai buat mengecas smartphone.

Tepat di sebelahnya, terdapat kontak tipe smart sey yang diakses tanpa anak kunci. Untuk laci tidak terlalu besar, hanya muat ponsel ukuran tertentu dan sarung tanganm dan di bawahnya terdapat gantungan yang bisa dimanfaatkan membawa barang ukuran lebih besar.

Salah satu fitur yang paling mencolok dari Honda CUV e: adalah Smartphone Connection yang memanfaatkan teknologi Honda Roadsync.

Baca juga: Marquez Sempat Berpikir Kalah di Sprint Race MotoGP Amerika

Fitur ini memungkinkan pengendara untuk terhubung dengan ponsel pintar dan menyediakan fungsi navigasi, telepon, musik, pesan, hingga Voice Command.

Untuk menggunakan fitur ini, pengendara cukup mengaktifkan Bluetooth di ponsel dan mengoneksikannya secara manual melalui tombol di sakelar sebelah kiri. Sementara untuk memaksimalkan fitur Roadsync, penggunaan Intercom sangat disarankan.

Dengan perangkat ini, pengendara dapat menjawab telepon langsung, mendengarkan musik, serta menggunakan fitur voice command untuk menjawab pesan atau mengarahkan navigasi.

Secara umum, fitur Roadsync memang bisa memudahkan pengendara dalam mengakses smartphone, tanpa harus berhenti atau memegang dengan tangan. Namun bila mengingat harganya yang tembus Rp 59,650 juta, fitur yang disajikan CUV e: terbilang sederhana saja.

Baca juga: Update Harga BBM Pertamina Jelang Lebaran, Pertamax Turun

Usai membahas soal tampilan yang mengkombinasikan desain futuristis dan fitur-fitur unggulan dari Honda CUV e:, kini saatnya mengulas rasa berkendara dari motor listrik ini.

Saat berada di balik kemudinya, terasa posisi duduk yang cukup ergonomis. Buat test rider setinggi 163 Cm, kaki masih agak jinjit. Tapi posisi tangan terbilang santai, khas motor perkotaan.

Ruang dek tengah cukup luas, bisa untuk menaruh tas atau barang. Posisi kaki juga bisa lebih fleksibel, menyesuaikan gaya berkendara.

Ketika diajak berkendara, terasa CUV e: lincah dipakai. Menariknya, rasa berkendara secara keseluruhan mirip membawa skutik seperti Scoopy atau Vario 125.

Baca juga: Daftar Terbaru Harga BBM Pertamina, Shell, BP, dan Vivo

Apalagi respons putaran gas juga lebih natural dibandingkan motor listrik kebanyakan, yang notabene terlalu ringan.

CUV e: terasa lebih berat dan penyaluran tenaganya linier, di mana terasa penyaluran torsi pada tiap putaran.

Honda CUV e: mengusung motor listrik bertenaga 6 kW atau setara 8 Tk pada 3.500 rpm dan torsi 22 Nm pada 2.300 rpm.

Kemudian, CUV e: punya tiga mode berkendara, mode ECON membatasi kecepatan maksimal di kisaran 60 Kpj. Sementara di mode Sport tembus 80 Kpj. Mode ECON yang bisa membawa motor sampai jarak tempuh maksimal 80 Km, sangat cukup dipakai di perkotaan yang macet.

Meskipun karakternya lambat, tapi tenaganya cukup untuk satu orang penumpang. Sementara itu, mode Standart cocok dipakai saat berboncengan atau butuh kecepatan yang lebih tinggi. Pada mode ini juga cukup bertenaga buat menyalip motor lain di jalan.

Baca juga: AHM Perkuat Ekspor Motor ke Filipina dan Vietnam

Sedangkan mode Sport bisa dipakai saat butuh akselerasi lebih kuat, atau saat menanjak. Selain itu, cocok juga buat yang ingin kejar waktu, karena motor bakal lebih responsif.

Tapi konsekuensinya, jarak tempuh bakal berkurang dan konsumsi baterai menjadi lebih boros, dan mungkin kurang sesuai dengan karakter beberapa pengendara, karena akselerasinya bakal lebih mengentak.

Saat berada di mode Sport, menyalip skutik berkapasitas 110 cc bukan pekerjaan sulit. Bahkan ketika bersaing dengan skutik 125 cc di jalan, CUV e: tidak memalukan. Dengan rangka dan konstruksi khas skutik konvensional, ngebut dengan CUV e: terasa menyenangkan.

Singkatnya, CUV e: bisa dengan mudah berubah karakter. Dari motor listrik perkotaan yang hemat daya dan punya akselerasi lembut di mode ECON. Kemudian, berpaling menjadi motor listrik bertenaga dan asyik dikendarai.

Baca juga: Rupiah Melemah, Harga Motor Honda Bakal Naik?

Bicara soal bantingan suspensi, dengan roda 12 inci dan profil ban yang cukup tebal, sokbreker motor ini terasa empuk di depan, namun keras di belakang. Hal ini membuat CUV e: kurang stabil saat diajak menikung cepat.

Sementara bobot baterai yang masing-masing mencapai 10 Kg dan posisinya yang terbilang tinggi dan agak ke belakang, membuat center of gravity CUV e: kurang sempurna.

Namun gejala ini hanya terasa saat kecepatan tinggi saja, misal ketika bermanuver di atas 60 Kpj. Atau saat melewati tikungan parabola. Kemudian, catatan juga muncul ketika mengendarai CUV e:untuk jarak jauh, misal jarak 40 Km lebih. Bagian bokong bakal terasa cepat pegal, lantaran busa jok yang kaku.

Baca juga: Pengampunan Pajak Dianggap Bisa Hambat Penggunaan Motor Listrik

Lalu, suara motor yang terbilang halus dan hening juga bakal jadi kendala saat melaju kencang. Pengendara harus sering membunyikan klakson sebagai tanda kehadiran buat motor lain di jalan.

Kesimpulannya, CUV e: bukan produk dengan jarak tempuh paling jauh di pasaran. Tapi untuk sekarang, motor listrik ini menawarkan rasa berkendara paling mendekati skutik konvensional.

Setelah membahas rasa berkendara, tak lengkap rasanya bila tidak mengulas tentang biaya pemakaian motor listrik ini.

Sengaja kami jajal motor listrik ini melewati rute harian dari daerah Jatiwaringin di Jakarta Timur menuju kawasan Sukaraja, Bogor, Jawa Barat, sejauh 50,5 Km berdasarkan trip meter di layar instrumen.

Baca juga: QJMotor Belum Minat Jual Motor Listrik di Indonesia

Honda CUV e: diajak melaju dengan gaya berkendara sewajarnya, tidak pelan tapi juga tidak ngebut. Mode berkendara diganti-ganti sesuai kebutuhan dari ECON ke Standar, hingga ke Sport.

Motor listrik ini dijajal dalam kondisi jalan Jakarta yang relatif padat dan cenderung sering macet, seperti kondisi hari-hari biasanya.

Hasilnya, baterai motor listrik sanggup melewati rute tersebut dengan baik. Dengan dua baterai yang kapasitas masing-masingnya 1,5 kWh, rupanya masih tersisa 21 persen dengan sisa range 15 Km.

Kemudian ketika dijajal dengan mode ECON saja, ternyata hasilnya lebih hemat. Untuk rute sejauh 41,6 Km dengan kondisi jalan yang relatif lengang, baterai masih tersisa 55 persen dengan sisa jarak 41 Km.

Baca juga: AHM Sebut Pembeli Motor Listrik Kebanyakan Masih Coba-coba

Namun, usai dipakai berkendara, yang menjadi kendala adalah proses pengecasan baterai yang cukup makan waktu. Pengisian baterai dari kosong hingga penuh memakan waktu 6 jam, dan 2,7 jam (160 menit) untuk pengisian dari 25 persen ke 75 persen.

Lantas, berapa biaya perjalanan Jakarta-Bogor menggunakan Honda CUV e:?

Dengan tarif listrik rumahan sebesar Rp 1.444 per kWh (rumah dengan daya 2.200 VA), maka total biaya isi baterai (3 kWh) hanya memakan biaya sekitar Rp 4.332.

Buat perjalanan komuter PP 50 Km per hari masih dirasa cukup. Apalagi klaim pabrikan dalam sekali pengisian baterai bisa tembus 80,7 Km.

Bicara soal harga, CUV e: terbilang tinggi dibandingkan kompetitornya. Namun, apakah biaya perawatan berkalanya juga termasuk mahal?

Baca juga: AHM Ungkap Dampak Opsen Pajak Kendaraan Terhadap Penjualan Motor

Berdasarkan data yang redaksi Kompas.com dapatkan dari diler resmi Honda, biaya servis motor listrik CUV e: masih gratis sesuai dengan ketentuan yang tercantum di dalam Kartu Perawatan Berkala.

Dalam Kartu Perawatan Berkala, komponen yang wajib diganti secara rutin hanyalah Reduction Gear Oil alias oli gardan yang tahan sampai 24 bulan atau selama 2 tahun. Adapun untuk spare part lainnya, berdasarkan kartu perawatan berkala, hanya diperiksa setiap servis.

Baca juga: Banyak Pengunjung Batal Beli Jersey Timnas di Indomaret, Apa Penyebabnya?

Misal komponen fast moving seperti minyak rem, kampas rem depan dan kampas rem belakang, ban depan dan ban belakang, hingga aki bakal diganti sesuai dengan pemakaian.

Bicara soal harga spare part motor listrik CUV e: paling murah adalah oli gardan yang dijual Rp 19.500. Sementara aki sekitar Rp 248.000.

Sedangkan baterai Mobile Power Pack e:, jenis baterai swap yang juga dimiliki oleh EM1 e:, dijual sekitar Rp 10 juta per unit.

Baca juga: Strategi AHM Hadapi Persaingan dengan Motor Listrik China

Berikut ini daftar harga spare part Honda CUV e:

1. Kanvas Rem Depan: Rp 60.500
2. Kanvas Rem Belakang: Rp 57.500
3. Ban Depan: Rp 309.000
4. Ban Belakang: Rp 371.000
5. Battery 12V 3A: Rp 248.000
6. Oli Gardan: Rp 19.500

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
nunggu hrg turun kaya em1
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone dari India dan China ke AS

api-1 . NEXT-READ
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Presiden Prabowo dan Megawati Akhirnya Bertemu Setelah Penantian Panjang...

api-1 . NEXT-READ
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Tes Lengkap Honda Icon e:, dari Desain Sampai Biaya Kepemilikan

api-1 . NEXT-READ
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

40 Balasan Ucapan Selamat Idul Fitri Biar Tak Hanya Jawab “Sama-sama”

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Ketemu Mobil Lawan Arah di Tanjakan, Siapa yang Harus Didahulukan?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Kesalahan Umum Pengemudi dalam Menggunakan Lampu Hazard

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Motorola Edge 60 Fushion Meluncur dengan Layar Curved

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Jetour Siapkan SUV Boxy Penantang Chery J6, Meluncur Tahun Depan

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Simak Daftar Harga Aki Motor per Desember 2024

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Ramai Isu Gaji PNS Naik 16 Persen di 2025, Ini Penjelasan BKN

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Jadwal Timnas U17 Indonesia Vs Afghanistan, Misi Sapu Bersih Garuda Asia

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gerah Ditekan soal Terusan Panama, China: Bisnis dan Konsumen AS Akan Rugi
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau