Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insentif Mobil Hybrid: Solusi Hemat untuk Konsumen

Kompas.com - 19/02/2025, 09:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia akhirnya memberikan insentif untuk mobil hybrid.

Dengan adanya insentif ini, harga mobil hybrid yang sudah memenuhi syarat akan lebih murah.

Baca juga: Jadwal dan Harga Tiket IIMS 2025 di JIExpo

Diharapkan dengan adanya insentif dari pemerintah, penjualan mobil hybrid dapat meningkat dan menjadi jembatan untuk beralih ke mobil listrik.

Namun, saat harga mobil hybrid turun, artinya gap atau jarak antara mobil hybrid dengan mobil listrik menjadi besar.

Hal tersebut ditakutkan justru akan menjadi masalah baru, di mana orang jadi enggan berpindah ke mobil listrik.

Public Relations Manager PT Toyota Astra Motor (TAM), Philardi Ogi, mengatakan bahwa pada dasarnya pasar mobil hybrid dan listrik berbeda.

Baca juga: Wuling Binguo EV, Mobil Listrik Hatchback Berikan Promo Menarik Selama IIMS 2025

"Mobil ICE dan BEV adalah dua market yang beda," kata Ogi panggilannya di IIMS, Jakarta, Selasa (18/2/2025).

"Pertama, konsumen biasanya punya preferensi. Untuk Zenix, kita mau mengambil mobil ICE, karena paling besar. Kita berharap dengan hybrid, gap-nya lebih banyak ke yang ICE dulu. Kalau orang mau beli BEV, sudah punya preferensi sendiri," katanya.

Saat ini, Toyota memiliki sembilan jajaran mobil hybrid.

Namun, baru dua model yang berhak mendapat insentif pajak dari pemerintah karena telah memenuhi syarat, yaitu Toyota Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross.

Adapun di segmen mobil listrik, Toyota baru memasarkan satu model, yaitu Toyota bZ4X, yang dibanderol mulai dari Rp 1,19 miliar.

Baca juga: Insentif Hybrid Bikin Harga Toyota Innova Zenix HEV Turun

Artinya, tanpa insentif pajak, harga mobil hybrid dan mobil listrik Toyota sudah cukup jauh.

Ogi mengatakan bahwa, adanya insentif pajak untuk mobil hybrid tidak serta merta menaikkan penjualan Toyota secara keseluruhan.

Namun, hal tersebut dapat mendorong peningkatan komposisi penjualan mobil hybrid. "Hybrid kami yang masuk kategori LCEV atau dapat keringanan pajak, Zenix dan Yaris Cross hybrid. Yang jadi target utama kami adalah yang awalnya beli (mobil) bensin, misalnya Innova bensin, dengan harga turun sehingga perbedaannya sedikit banget untuk beli mobil hybrid, beda Rp 8 juta-Rp 10 juta," katanya.

"Mereka berpikir mending beli mobil hybrid saja. (Jadi) yang diuntungkan adanya insentif adalah konsumen," kata Ogi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau