JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Indonesia melaporkan telah berhasil mengekspor 276.089 unit kendaraan roda empat atau lebih ke berbagai negara sepanjang Januari-Desember 2024.
Meski jumlah tersebut melambat 5 persen dibandingkan satu tahun sebelumnya, pencapaian ini menunjukkan konsistensi kontribusi perusahaan terhadap neraca perdagangan nasional. Sebab sejak 2019, Toyota menyumbang 61 persen ekspor mobil buatan dalam negeri.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto menyebut konsistensi kinerja ekspor bukanlah hal yang mudah dicapai. Hal ini membutuhkan kerja sama yang solid terhadap ribuan rantai pasok bahkan industri kecil menengah (IKM).
Baca juga: Ekspor Mobil Buatan Indonesia Turun, Toyota dan Daihatsu Teratas
"Dihadapkan pada kondisi dinamika ekonomi global, Toyota Indonesia akan terus bekerja sama dengan seluruh rantai pasok dari hulu hingga hilir lewat performa ekspor," kata dia dalam keterangan resmi, Kamis (30/1/2025).
Diketahui, berdasarkan data Gaikindo, total ekspor mobil utuh dari Indonesia pada periode 2024 sebesar 472.194 unit. Jumlah ini melambat 6,5 persen secara tahunan alias year-on-year (yoy).
Toyota sendiri hingga saat ini telah memasok kendaraan ke lebih dari 80 negara. Selain mobil utuh, perusahaan juga melakukan ekspor kendaraan dalam bentuk terurai (CKD), ekspor mesin, komponen dan alat pendukung produksi.
Melihat hasil ini, Toyota Indonesia menargetkan pada 2025 untuk mempertahankan kinerja ekspor yang setara dengan pencapaian 2024.
Fokus perusahaan akan tetap pada pengembangan produk-produk unggulan, termasuk kendaraan konversi, aksesoris, dan kendaraan turunan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar global.
"Target kita remain dari pencapaian di 2024. Sementara kita pertahankan ekspor karena ini tidak gampang di tengah geopolitik yang berubah dan sebagainya," ucap Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam saat dihubungi Kompas.com, Kamis.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Busi Iridium Bikin Irit BBM dan Ramah Lingkungan?
Tak hanya itu, Toyota Indonesia juga berencana untuk terus memperluas ekspor ke pasar non-tradisional guna memaksimalkan potensi demografi Indonesia yang strategis.
“Toyota tidak hanya berfokus pada ekspor kendaraan utuh tapi juga pada pengembangan atas kendaran konversi, aksesoris, dan turunannya sesuai permintaan pasar global, seperti kendaraan konversi cash carrier, well-cab, dan patrol cars agar memenuhi kebutuhan negara terkait," kata Bob.
Dalam hal teknologi, perusahaan juga memastikan akan terus mendukung pencapaian transisi energi dengan berkomitmen pada pengembangan kendaraan elektrifikasi yang beragam agar target net zero emission (NZE) pada 2060 tercapai.
"Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan rantai pasok sangat penting untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan industri otomotif Indonesia ke depan," tutup Bob.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.