JAKARTA, KOMPAS.com - Aquaplaning menjadi momok bagi pengendara, terutama saat melintasi jalan basah akibat hujan deras, ketika ban kendaraan kehilangan traksi dengan permukaan jalan akibat terhalang lapisan air.
Terkait pencegahan aquaplaning, ada anggapan bahwa mengurangi beban kendaraan dapat membantu mengurangi risiko. Namun, langkah ini perlu dilihat dalam konteks yang lebih luas.
Menurut Marcell Kurniawan, Training Director Real Driving Centre (RDC), mengurangi beban kendaraan memang memiliki sedikit dampak, tetapi bukan solusi utama untuk mencegah aquaplaning.
Baca juga: Video Viral Pengeroyokan Petugas SPBU di Surabaya
"Hal terpenting untuk mencegah aquaplaning adalah memastikan kondisi ban dalam keadaan prima, seperti ketebalan tapak ban yang sesuai dan tekanan udara yang ideal. Mengurangi beban kendaraan memang sedikit membantu, tetapi efeknya tidak terlalu signifikan apabila ban sudah aus atau tekanan udaranya tidak sesuai," kata Marcell kepada Kompas.com, Selasa (28/1/2025).
Ia menambahkan bahwa pola berkendara juga memainkan peran penting dalam mengurangi risiko aquaplaning.
"Kecepatan yang terlalu tinggi saat melintasi genangan air hanya akan meningkatkan potensi aquaplaning, terlepas dari berat kendaraan," ujar Marcell.
Sebagai langkah pencegahan, Marcell menyarankan pengendara untuk selalu mengurangi kecepatan saat kondisi jalan basah dan menjaga jarak aman dengan kendaraan lain.
Baca juga: OJK Sebut Aturan Asuransi Kendaraan Listrik Rampung Tahun Ini
Selain itu, pemeriksaan rutin terhadap kondisi ban juga menjadi kunci utama untuk memastikan keselamatan berkendara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.