Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Abaikan Suara Ngelitik Bisa Bikin Mesin Rusak?

Kompas.com - 12/01/2025, 15:01 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Suara mesin "ngelitik" juga dikenal sebagai knocking atau detonasi adalah gejala yang timbul akibat pembakaran tidak normal di dalam ruang bakar mesin. 

Hal ini dapat terjadi ketika campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder terbakar sebelum waktunya atau terbakar secara tidak merata. 

Jika dibiarkan, suara ngelitik dapat berdampak buruk pada mesin kendaraan Anda, karena pada dasarnya suara tersebut bersumber dari ketukan antar komponen.

Baca juga: Kenali Faktor dan Kebiasaan Buruk yang Bikin Mesin Mobil Ngelitik


Paryudi, Technical Leader Nasmoco Bantul mengatakan suara mesin ngelitik bersumber dari ketukan antar komponen di dalam mesin bakar, sehingga lama kelamaan akan menimbulkan kerusakan.

“Bila bicara dampaknya, ngelitik juga bisa meningkatkan potensi kerusakan komponen, seperti piston dan dinding silinder, karena suara ngelitik salah satunya dari ketukan antar keduanya,” ucap Paryudi kepada Kompas.com, Sabtu (11/1/2025).

Paryudi mengatakan, getaran berulang akibat detonasi bisa mengikis dinding silinder sehingga juga berdampak pada kompresi yang lama kelamaan akan menurun.

Baca juga: Isi BBM Tidak Sesuai Spesifikasi Bisa Bikin Mesin Mobil Ngelitik

Toyota GR Yaris M Concept, dengan mesin tengahDok. Toyota Toyota GR Yaris M Concept, dengan mesin tengah

Menurut Paryudi, beban berat yang diterima komponen juga akan membuat sejumlah bagian mesin mengalami keausan lebih cepat, termasuk metal duduk, metal jalan, poros engkol dan lainnya.

“Dari segi performa, mesin akan kehilangan daya karena pembakaran yang tidak efisien, dampaknya, tenaga kurang, respon mesin menjadi lebih lemah,” ucap Paryudi.

Selain itu, menurut Paryudi, pembakaran tidak sempurna juga akan menghasilkan emisi lebih tinggi dan berpotensi tidak memenuhi standar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau