Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Buruk Pengendara Bikin Fuel Dilution Meningkat

Kompas.com - 12/01/2025, 11:41 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Fuel dilution atau tercampurnya bahan bakar dengan oli mesin merupakan masalah serius yang dapat merusak performa dan usia pakai mesin kendaraan.

Kondisi ini dapat menyebabkan pelumas kehilangan kekentalannya, dan mengurangi efektivitasnya dalam melumasi komponen mesin sehingga mempercepat keausan.

Untuk mencegah masalah ini, penting untuk konsumen menghindari kebiasaan-kebiasaan berikut ini.

Mengabaikan Perawatan Mesin

Perawatan mesin yang teratur adalah kunci untuk menjaga kendaraan Anda tetap dalam kondisi optimal.

Mengabaikan perawatan rutin, seperti pemeriksaan sistem injeksi bahan bakar, filter udara, atau busi, dapat menyebabkan pembakaran tidak sempurna di ruang bakar.

Baca juga: Batas Toleransi Fuel Dilution pada Oli Mesin Kendaraan


Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) Brahma Putra Mahayana mengatakan bahan bakar yang tidak terbakar sempurna dapat masuk ke ruang oli, meningkatkan risiko fuel dilution.

“Sisa BBM yang tidak terbakar akan turun melalui celah ring piston dan dinding silinder, sehingga bercampur dengan oli, seiring pemakaian fuel dilution akan terkalkulasi dan merusak,” ucap Brahma kepada Kompas.com, Sabtu (11/1/2025).

Maka dari itu, konsumen harus melakukan servis berkala pada kendaraan, sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh pabrikan untuk berupaya menjaga kesempurnaan pembakaran.

Baca juga: Fuel Dilution: Risiko dan Cara Mengatasinya pada Kendaraan Anda

Oli mesin menjadi encer setelah pemakaian akibat BBMTangkapan layar Oli mesin menjadi encer setelah pemakaian akibat BBM

“Sebisa mungkin kan pembakaran sempurna, meski tak akan selalu demikian, fuel dilution berpeluang selalu terjadi, namun jumlahnya bisa dikontrol dengan memperhatikan perawatan,” ucap Brahma.

Pakai BBM Tak Berkualitas

Brahma mengatakan, kualitas BBM turut mempengaruhi kesempurnaan pembakaran pada mesin, sehingga dapat menentukan apakah fuel dilution terjadi berlebihan atau tidak.

“Gunakan bahan bakar dengan nilai oktan atau cetane yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan, dan hindari membeli dari tempat yang diragukan kualitasnya untuk mencapai kesempurnaan pembakaran,” ucap Brahma.

Baca juga: Fenomena Fuel Dilution pada Kendaraan Bikin Kualitas Oli Menurun

Oli mesin bertambah setelah pemakaianIST Oli mesin bertambah setelah pemakaian

Menunda Ganti Oli Mesin

Brahma mengatakan, oli mesin yang sudah terlalu lama digunakan cenderung kehilangan sifat pelumasannya dan lebih rentan terhadap kontaminasi, termasuk oleh bahan bakar.

“Menunda penggantian oli hanya akan memperburuk kondisi mesin dan meningkatkan risiko fuel dilution, batas toleransi fuel dilution hanya 2 persen atau 2.000 ppm, selebihnya oli akan sangat encer dan bisa dikatakan sudah rusak,” ucap Brahma.

Brahma menyarankan konsumen untuk mengikuti jadwal penggantian oli di buku panduan kendaraan. Dengan demikian, oli dengan kualitas buruk bisa tergantikan dengan yang baru, sehingga sistem pelumasan kembali prima.

Baca juga: Warna Oli Mesin dan Hubungannya dengan BBM

Fuel dilution berlebihan dapat dicegah dengan langkah-langkah sederhana seperti tak mengabaikan perawatan mesin, selalu gunakan bahan bakar berkualitas, dan pastikan oli mesin diganti secara teratur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau