Selain itu, kabin dirancang dengan fitur inovatif seperti Mode Relax yang menciptakan suasana nyaman untuk istirahat singkat, dan Mode Large Bed yang memungkinkan area kabin diubah menjadi tempat tidur datar, ideal untuk perjalanan panjang atau situasi darurat.
Performa dan pengendaraan
Hyptec HT memberikan pengalaman berkendara yang solid, menggabungkan performa atas motor listrik yang responsif dengan kenyamanan berkendara yang mumpuni.
Dibekali dengan motor listrik berdaya 335 hp dan torsi 430 Nm, distribusi tenaga yang dihasilkan terasa instan, terutama saat mode Sport diaktifkan. Sensasi ini cukup memuaskan bagi pengendara yang menginginkan respons cepat.
Namun, patut diakui pada kecepatan tertentu, limpahan torsi yang besar memerlukan adaptasi untuk pengemudi baru.
Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Bus dan Truk di Tol Pandaan, Sopir Harus Punya Skill Khusus
Berdasarkan pengetesan akselerasi menggunakan racelogic, untuk mencapai kecepatan 0-100 kilometer per jam (kpj), Hyptec HT mampu meraihnya dalam waktu 6,2 detik, mendekati klaim dari pabrikan yaitu 5,8 detik.
Selain itu, suspensi yang adaptif merupakan salah satu keunggulan Hyptec HT. Pada kecepatan tinggi, suspensi memberikan rasa stabil yang baik, bahkan saat melibas tikungan tajam.
Menariknya, suspensi tetap mampu meredam guncangan dengan optimal di jalanan yang bergelombang, walau bukan yang paling halus di kelasnya. Bantingan suspensi tersebut mencerminkan keseimbangan antara kenyamanan dan pengendalian.
Sistem kemudi juga dirancang adaptif dengan bobot setir yang ringan mempermudah manuver, cocok untuk jalur perkotaan yang padat. Saat di tol dengan kecepatan tinggi, bobot setir menjadi lebih berat, memberikan rasa percaya diri yang cukup. .
Keheningan kabin menjadi salah satu kelebihan, mengingat ini adalah mobil listrik. Kebisingan dari roda atau luar kabin masih terdengar samar, tetapi tidak cukup mengganggu.
Konsumsi energi dan efisiensi
Dalam pengujian yang dilakukan di rute perkotaan sekitar Jakarta sejauh 64 kilometer (km), Hyptec HT menunjukkan performa konsumsi daya yang cukup menarik.
Berdasarkan metode pengujian dengan gaya berkendara santai tanpa menerapkan gaya berkendara eco driving dan seluruh fitur aktif, konsumsi daya rata-rata mobil ini mencapai 15,8 kWh per 100 km atau setara dengan 6,33 km per kWh.
Pengujian dilakukan dalam kondisi lalu lintas Jakarta yang cenderung padat dengan banyak momen stop-and-go. Selama perjalanan, mobil dikendarai dengan mode yang bergantian antara Comfort, Eco, dan Sport.
Baca juga: Video Viral Pengeroyokan di Jalur Alternatif Puncak, Korban Wanita Hamil
Mode Sport digunakan untuk melihat seberapa besar potensi agresivitas Hyptec HT, sementara Eco diaktifkan ketika mobil sedang dalam kondisi macet. Sebab ketika mode dimaksud aktif, deselerasi begitu terasa. Adapun mode Comfort dominan digunakan selama pengujian karena kombinasinya yang lebih pas.