Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Rasanya Berkendara New Honda PCX 160

Kompas.com - 08/12/2024, 08:21 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – New Honda PCX 160 yang meluncur pada akhir 2024, hadir dengan perubahan desain menyeluruh serta mendapatkan beragam teknologi baru.

Dengan mesin yang masih sama, yaitu unit 160 cc (60 x 55,5 mm) 4 katup enhanced Smart Power plus (eSP+), bertenaga 11,8 kW atau setara 15,8 Tk pada 8.500 dengan torsi puncak 14,7 Nm pada 6.500 rpm.

Bagaimana impresi berkendara New Honda PCX 160?

Diawali dari jok motor yang dilapisi bahan kulit elastis dan tidak kaku. Sementara busa jok juga di level tengah-tengah, tidak keras dan tidak terlalu empuk.

Baca juga: Viral, Toyota Avanza Kehilangan Ban dan Pelek Saat Parkir

New Honda PCX 160KOMPAS.com/ADITYO WISNU New Honda PCX 160

Kemudian posisi jok bagian depan yang lebih tirus, membuat pengendara dengan tinggi badan 163 Cm bisa duduk dengan nyaman, tidak perlu mengangkang lebar. Meskipun posisi kaki sebetulnya masih perlu jinjit, apalagi saat keduanya turun ke jalan.

Sementara saat pengendara duduk mundur agak ke belakang, jok seperti memiliki pembatas. Bagian ini seperti penopang untuk bokong agar lebih nyaman saat berkendara.

Ketika duduk di balik kemudi New Honda PCX 160 memang terasa ada perbedaan. Bukan karena perubahan teknis, tapi karena setang kini tertutup cover, dan terdapat layar TFT ukuran 5 inci yang menarik perhatian.

Baca juga: Cek Harga Brio RS, Agya GR Sport, Sirion, dan S-Presso di Akhir Tahun

Kehadiran cover setang membuat area depan New Honda PCX 160 tampak lebih besar dan lebih rapi, karena tidak ada kabel-kabel berseliweran.

Lalu untuk posisi setangnya, masih sama dengan model lama. PCX terkenal punya setang yang agak menekuk ke dalam dan dekat dengan badan pengendara.

Posisi setang PCX ini cocok buat pengendara yang tidak terlalu tinggi. Dengan jarak setang yang dekat, membuat motor terasa mudah dikendarai meski bodinya besar.

Baca juga: Komparasi Konsumsi BBM Santa Fe Bensin vs Hybrid ke Kawah Kamojang

New Honda PCX 160KOMPAS.com/ADITYO WISNU New Honda PCX 160

Namun buat pengendara jangkung, mungkin posisinya jadi terlalu dekat. Tapi untungnya posisi dek bawah mengalami penyempurnaan desain, posisi kaki terasa lebih lega.

Kemudian untuk bantingan suspensi depan masih sama dengan model sebelumnya. Perbedaan kentara datang dari sokbreker belakang karena sudah pakai subtank, khusus varian ABS RoadSync.

Karakter sokbreker belakang rupanya lumayan empuk. Saat dijajal melewati speed trap ternyata cukup membantu peredaman dan membuat pengendalian lebih baik.

Baca juga: Hyundai Luncurkan 6 Produk Baru Tahun Depan Tekan Gejolak Pasar

New Honda PCX 160KOMPAS.com/ADITYO WISNU New Honda PCX 160

Bicara soal pengereman, New Honda PCX 160 ABS (Single Channel) RoadSync mengusung kaliper 2 piston di depan dan 1 piston di belakang. Tuasnya terasa empuk dan cukup pakem.

Terakhir soal performa mesin, secara umum masih sama dengan model lama. Karena secara basis mesin tidak ada perubahan.

Mesin ini memiliki karakter yang responsif di putaran bawah terutama di rentang 0-40 Kpj. Namun saat putaran mesin masuk 6.000 rpm, laju motor seperti ditahan, dan akan naik secara perlahan.

Baca juga: Bus Baru PO Narendra, Jetbus 5 Double Decker Premium

New Honda PCX 160KOMPAS.com/ADITYO WISNU New Honda PCX 160

Ketika dijajal di arena Safety Riding AHM di Cikarang, kecepatan maksimal New Honda PCX 160 bisa tembus 90 Kpj.

Singkatnya, skutik bongsor ini makin menarik secara tampilan dan fitur. Tapi karena tidak banyak yang berubah dari sektor teknis, rasa berkendara masih mirip dengan model sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau