JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak pengendara yang lebih fokus pada mesin, sistem pembakaran, atau knalpot untuk meningkatkan tenaga saat memodifikasi motor. Padahal sedikit ubahan pada throttle body bisa berdampak langsung pada performa.
Seperti diketahui, throttle body adalah komponen yang terletak di antara filter udara dan intake manifold pada motor. Komponen ini dapat menentukan akselerasi dan respons mesin.
Toga Fantiarso, pemilik bengkel spesialis skutik Gas Motor, mengatakan, throttle body berfungsi mengatur jumlah udara yang masuk ke ruang bakar melalui katup throttle yang dikendalikan oleh putaran gas.
Baca juga: Maarten Paes Kepincut All New Hyundai Santa Fe
Secara sederhana, throttle body menentukan seberapa banyak udara yang bisa masuk, yang kemudian bercampur dengan bahan bakar untuk menghasilkan ledakan yang mendorong motor maju.
Jadi, semakin besar atau lancar aliran udara yang masuk, semakin optimal pula pembakaran yang terjadi, yang berujung pada peningkatan tenaga dan akselerasi.
“Makanya kalau kita mau unlocked power yang masih tersedia di motor itu, sebenarnya masih banyak, salah satunya reamer TB (throttle body). Motor enggak usah diapa-apakan deh, cuma reamer saja, maka power pasti naik,” ujar Toga, kepada Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: Diskon Mobil Listrik November 2024 Tembus sampai Rp 90 Juta
Proses reamer dilakukan dengan memperbesar lubang masuknya udara atau diameter venturi pada throttle body.
Karena lubang venturi ukurannya membesar, katup berbentuk koin yang mengatur masuknya udara juga ikut diganti sesuai diameter yang diinginkan.
Hasilnya, napas motor terasa lebih enteng dan bertenaga meskipun sektor mesin masih dalam kondisi standar.
Baca juga: Cara Membedakan Oli Asli dengan yang Palsu
“Misal khawatir nanti kekeringan karena asupan (udara) lebih banyak, enggak, karena dia kan closeloop. Selama nge-reamer-nya enggak terlalu kebanyakan dan dia masih dalam range-nya. Kalau misal dianggap kekeringan, nanti sensor O2 akan kasih input,” ucap Toga.
“Nah, dari situ ECU masih bisa adjust, yang penting jangan lebih dari maksimumnya dia bergeser. Misalkan ini maksimumnya cuma naik 10 persen, karena kita nge-reamer kebesaran ketemunya di 15 persen, hasilnya malah tekor,” ujarnya.
Toga menambahkan, untuk mendapat hasil yang maksimal buat motor harian, sebetulnya pemilik kendaraan bahkan tak perlu melakukan modifikasi mesin atau sistem kelistrikan. Tapi, cukup melakukan reamer TB dan melakukan setting CVT yang tepat.
“Jadi, reamer TB adalah lifehack untuk menambah power. Tapi jangan sampai kekeringan, efeknya mesin bisa panas, macet pistonnya. Jadi di matik, mainkan dua saja reamer dan CVT. Itu batasan yang aman. Untuk aliran standar kebutuhannya cukup,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.