Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara agar Kecelakaan Truk Tidak Terulang Lagi

Kompas.com - 13/11/2024, 14:12 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan truk merupakan momok di jalanan. Ketika ada kendaraan besar yang terlibat, maka hasilnya akan parah, bisa berujung fatalitas atau hilangnya nyawa.

Hal miris adalah kecelakaan seperti di Tol Cipularang terus saja terulang. Berarti peraturan di jalanan masih belum bisa menangani masalah tersebut.

Menurut Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), setiap perusahaan harus punya standar keselamatan, tapi juga harus diikuti dengan edukasi keselamatan pada pemilik barang atau masyarakat.

Baca juga: Perlu Banyak Edukasi agar Kecelakaan Truk Tidak Terulang Lagi

Sebuah truk pengangkut paket dilaporkan terguling saat gagal menikung di ruas jalan Ring Road Ngawi Timur, Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Selasa (12/11/2024)KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi Sebuah truk pengangkut paket dilaporkan terguling saat gagal menikung di ruas jalan Ring Road Ngawi Timur, Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Selasa (12/11/2024)

"Kalau standar diterapkan tapi tidak dibantu masyarakat, tidak ada edukasi, nanti pengusaha truk akan bangkrut. Katakan ada peraturan, penegakan hukum, pengusaha berkomitmen ikut standar keselamatan, pasti berbanding lurus dengan biaya, ke harga jasa," kata Jusri kepada Kompas.com, Rabu (13/11/2024).

Menurut Jusri, kalau tidak ada standardisasi, maka muncul juga perusahaan pengangkut yang tidak berkeselamatan dengan ongkos yang lebih rendah. Kalau masyarakat tidak teredukasi soal keselamatan, tentu ini menjadi pilihan.

Baca juga: Dani Pedrosa Perpanjang Status Sebagai Test Rider KTM


"Akhirnya yang sudah komitmen jadi bangkrut dan bikin asal-asalan. Semua asal-asalan yang penting dapat uang," kata Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau