JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam upaya meningkatkan keselamatan berkendara, teknologi Blind Spot Monitoring (BSM) semakin banyak diterapkan pada kendaraan-kendaraan modern.
Teknologi ini berfungsi sebagai "mata tambahan" yang membantu pengemudi mendeteksi kendaraan di area blind spot atau titik buta, yaitu bagian samping dan belakang kendaraan yang sulit dilihat melalui kaca spion.
Keberadaan sistem ini memungkinkan pengemudi untuk berpindah jalur dengan lebih aman dan meminimalkan risiko kecelakaan yang sering kali terjadi karena pengemudi tidak menyadari keberadaan kendaraan lain di sekitar.
Baca juga: Rayakan Hari Jadi Ketujuh, Daimler Kasih Gratis Cek Kondisi Bus
Menurut Lung Lung, pemilik bengkel Dokter Mobil, sistem BSM bekerja dengan menggunakan sensor yang terpasang di bagian samping atau belakang kendaraan untuk mendeteksi objek yang berada di area blind spot.
Sensor-sensor ini kemudian memberikan peringatan kepada pengemudi melalui lampu indikator pada kaca spion atau bunyi peringatan di dalam kabin.
"Teknologi ini bagus ya buat meningkatkan keamanan, terutama di lalu lintas yang padat atau saat pengemudi ingin berganti jalur di jalan tol. Pengemudi jadi bisa lebih waspada dan menghindari risiko tabrakan dengan kendaraan lain yang tidak terlihat," kata Lung Lung kepada Kompas.com, Rabu (13/11/2024).
Lung Lung menambahkan, sistem BSM memiliki manfaat besar dalam meningkatkan respons pengemudi saat akan berpindah jalur.
Tanpa harus melihat langsung ke sisi kendaraan, pengemudi dapat segera mengetahui jika ada kendaraan lain di area blind spot, sehingga mereka dapat menunda perpindahan jalur atau mengambil tindakan yang lebih aman.
"Kehadiran teknologi ini juga mengurangi rasa cemas pada pengemudi, karena mereka dapat merasa lebih tenang dan percaya diri saat mengemudi," kata dia.
Baca juga: Buntut Kecelakaan Truk di Tol Cipularang, Kemenhub Bakal Lakukan Sidak
Dengan semakin banyaknya kendaraan yang dilengkapi teknologi ini, tentu diharapkan angka kecelakaan akibat perpindahan jalur yang tidak terpantau dapat berkurang, terutama di kota-kota besar dengan lalu lintas padat seperti Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.