Ketika diuji, semua fiturnya bekerja dengan baik. Beberapa kali penguji mengetes FCW dan keluar indikatornya, serta mengeluarkan suara.
Begitu juga buat Blis dan LCA yang mengandalkan radar belakang, ketika di bawa di kemacetan, lampu kuning menyala beberapa kali di spion dan indikator. Tapi kalau dirasa mengganggu, semua fitur yang pakai radar tersebut bisa dimatikan.
Selain itu, Stelvio juga memiliki fitur cruise control, cuma karena pengetesan yang terbatas, penguji tidak mencobanya. Lalu buat Stelvio yang di Indonesia juga tidak dipasang fitur Folowing Cruise Control (FCC), jadi tidak adaptive dengan kendaraan di depannya.
Jadi dari kencan singkat dengan Stelvio, buat di jalanan perkotaan yang padat, motor petualang besar ini mumpuni. Ergonomi berkendara yang rileks, mesin yang halus, dan kopling yang ringan bikin penguji leluasa selap-selip di jalanan yang ramai.
Tapi ketika gas diputar, maka tenaga dari mesin V-Twin 1.042cc langsung keluar dengan relatif instan. Tapi modenya bisa disetel lagi sesuai dengan keinginan pengendara, lewat layar TFT dan tombol di sisi kiri setang.
Fitur seperti LCW, Blis, dan LCA juga membantu pengendara saat di jalanan. Jadi lebih waspada dan bisa mengurangi risiko tabrak belakang atau senggolan dengan motor di samping sisi belakang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.