Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Akibatnya Jika Membiarkan Air Radiator Mobil Keruh

Kompas.com - 05/10/2024, 10:42 WIB
Selma Aulia,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Air radiator mobil berfungsi sebagai cairan pendingin yang membantu menjaga suhu mesin tetap stabil selama operasi.

Namun, jika air radiator dibiarkan dalam kondisi keruh, konsekuensinya bisa sangat merugikan bagi kinerja kendaraan.

Air radiator keruh seringkali mengindikasikan adanya penumpukan kotoran dan karat, yang dapat menghambat aliran cairan pendingin dan mengurangi efisiensi sistem pendinginan.

Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service, mengatakan, air radiator yang keruh bisa berdampak buruk pada sistem pendingin mesin.

Baca juga: Segini Biaya Tol dari Bintaro menuju Legok, Lewat Tol Serpong-Balaraja

Ilustrasi memeriksa radiator mobilSHUTTERSTOCK Ilustrasi memeriksa radiator mobil

“Air radiator yang keruh titik didihnya menjadi berkurang, jadi mudah untuk menguap dan biasanya akan timbul kerak. Serta efeknya kemampuan sistem pendingin mesin tidak bisa maksimal,” kata Muchlis kepada Kompas.com, belum lama ini.

Dia juga mengatakan, air radiator yang sudah keruh perlu dikuras sampai benar-benar bersih supaya sistem pendinginan dapat berfungsi dengan optimal.

“Bisa juga ditambahkan cairan radiator flush untuk pengurasan yang lebih maksimal,” kata Muchlis.

Iwan, Pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic juga mengatakan, radiator mobil perlu dikuras agar tidak ada kotoran yang bisa menyebabkan pampat.

Baca juga: Harga Oli Transmisi Mobil Matik Oktober 2024


“Radiator wajib dikuras setiap 40.000 kilometer. Jika tidak maka bisa mampet dan aliran coolant tersumbat, sehingga mesin bisa overheat,” kata Iwan.

Iwan juga menekankan, bagi pemilik mobil yang mengisi cairan radiator dengan air biasa perlu dikuras, karena jika terlalu lama dibiarkan bisa timbul karat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau